Stupa Berterawang Hanya di Candi Borobudur

AMATI: Wisatawan saat mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, belum lama ini. (ANTARA/JOGLO JATENG)

MAGELANG, Joglo Jateng – Peneliti Candi Borobudur Dr. Hudaya Kandahjaya mengatakan bahwa stupa berterawang hanya terdapat di Candi Borobudur, tidak ada di tempat lain. Menurutnya, stupa memang ada di berbagai tempat di dunia, tetapi yang berterawang hanya ada di Candi Borobudur.

Hudaya menyampaikan hal tersebut pada Pembekalan Pengetahuan tentang Borobudur bagi Pemandu Wisata Candi Borobudur di Kompleks Candi Borobudur. Ia menjelaskan bahwa terawang dalam konsep arsitektur India itu ada, tetapi pengertian terawang itu sebagai lubang angin.

“Kalau istilah sekarang jendela itu sudah ada dan sudah diterapkan di berbagai kuil, wihara di India sejak abad V, tetapi tidak pernah ada yang menciptakannya dimasukkan dalam konsep stupa,” paparnya, Senin (17/10).

Apalagi, kata dia, ada arca Buddha di dalam stupa berterawang. Sehingga ada berbagai lompatan dan terobosan arsitektur yang tidak dimiliki dunia lain, tetapi ada di Candi Borobudur. “Hal ini menunjukkan bahwa orang Jawa pada abad VIII dan IX sudah memiliki pemahaman atau pengertian seperti itu,” katanya.

Menurut dia, arca-arca Buddha di dalam stupa berterawang melambangkan Bhatara Ratnatraya atau Buddha, Dharma, dan Shangha. Yaitu diwakili oleh Bhatara Sri Sakyamuni, Bhatara Sri Lokersvara, dan Bhatara Sri Vajrapani.

“Kedudukan mereka dibedakan secara halus melalui terawang berbentuk wajik dan bujur sangkar,” jelas Hudaya. (ara/gih)