Ajak DWP Olah Limbah Rumah Tangga

SETOR: Penasehat DWP Shanti Rosalia Mansur saat mencoba menyetorkan sampah ke ATM sampah milik Mountrash, yang dapat langsung dijadikan uang elektronik, Kamis (20/10). (UFAN FAUDHIL/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Pemalang adakan sosialisasi pengolahan sampah hasil limbah rumah tangga pada acara rapat kerja (raker) DWP 2022, di Pendopo Kabupaten Pemalang, Kamis (20/10). Harapannya dari acara tersebut DWP dapat menjadi motor penggerak seluruh masyarakat Pemalang, khususnya wanita, untuk bersama mendukung program ekonomi sirkular pengolahan limbah rumah tangga.

Penasehat DWP Pemalang, Shanti Rosalia Mansur Hidayat menyampaikan, tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan dalam mengelola limbah menjadi produk rumah tangga yang bermanfaat. Diharapkan melalui kegiatan ini bisa meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada seluruh anggota DWP. Sehingga bisa mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sampah secara mandiri.

“Sebagai anggota organisasi ASN, istri ASN, dan anggota masyarakat yang baik, maka sudah sepatutnya kita turut memiliki kesadaran lebih, atas kemaslahatan yang lebih luas. Termasuk dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, agar tetap bersih dan sehat. Untuk itu DWP bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pemalang mengadakan Sosialisasi Pengolahan Limbah Rumah Tangga,” terangnya.

Hal serupa, juga dikatakan oleh Ketua DWP Pemalang Sri Wuryandari Sidik, bahwa pihaknya sangat berterima kasih kepada DLH yang mau menyosialisasikan pengolahan sampah limbah rumah tangga. Dengan menggandeng bank sampah Mountrash, sampah non organik dapat dijual dan menjadikan nilai tambah untuk ibu rumah tangga.

“Walaupun sedikit, tetapi kalau rajin dikumpulkan pasti akan banyak, dan tentunya ini bisa memberi dampak positif untuk lingkungan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Agus Aribowo Pejabat Fungsional DLH menjelaskan, kerja sama pemkab dengan bank sampah Mountrash merupakan salah satu usaha untuk mengurangi penumpukan sampah. Di mana tempat pembuangan akhir (TPA) Pesalakan, sampahnya telah menumpuk dan melebihi volume daya tampungnya.

“Bisa dibayangkan kalau sampah plastik dari botol minuman sampai sedotan dibuang setiap hari, butuh seribu tahun untuk daur ulang. Jadi kami bekerjasama dengan Mountrash untuk mengolah limbah tersebut menjadi tepat, berguna dan bernilai ekonomis,” tuturnya. (fan/fiq/all)