DEMAK, Joglo Jateng – Pemkab Demak menggelar kegiatan Pembinaan Tenaga Pendidik Keagamaan Nonformal, di Pendopo Satya Bhakti Praja, belum lama ini. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Demak Eisti’anah, Pj Sekda Demak Eko Pringgolaksito, dan Plt. Asisten Pemerintahan. Kemudian, Kesra Kendarsih Iriani, Kabag Kesra, Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Provinsi Jateng, serta Ketua FKDT Demak.
Dalam sambutannya, Bupati Demak Eisti’anah memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada segenap guru madrasah diniyah. Apresiasi diberikan atas upaya mereka mendukung Pemkab Demak dalam mencerdaskan generasi muda yang berakhlaqul karimah.
“Tugas sebagai seorang pembimbing tidaklah ringan. Tugas tersebut merupakan amanah dan kepercayaan yang harus dijaga dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Namun yang pasti, tugas tersebut amatlah mulia,” ungkapnya.
Ia mengatakan kepada para tenaga pendidik Madin untuk mengajari anak didiknya supaya menghilangkan kebiasaan bullying dan kekerasan. Sebab perundungan bisa membuat anak didik minder dan tidak mau sekolah lagi. Eisti mengungkapkan, bahwa dalam pembelajaran keagamaan, pembentukan budi pekerti dan akhlak dapat menjadi solusi untuk masalah tersebut.
“Kalau kemarin saya sudah berpesan kepada bapak ibu kepala sekolah di sekolah formal. Dan sekarang saya titip kepada bapak ibu tenaga pendidik non-formal untuk lebih dalam memberikan pengertian untuk menghilangkan kebiasaan bullying“, jelasnya.
Dirinya juga mengingatkan untuk selalu berbenah meningkatkan kualitas madrasah diniyah baik dalam aspek sumber daya manusia, maupun aspek manajemen pengelolaan lembaga. Di samping itu juga kepada guru, santri dan administrasi kegiatan belajar mengajar.
“Saya berharap kepada panjenengan semua untuk dapat mengimbangi kemajuan teknologi informasi berbasis digital”, tambahnya.
Sementara itu, Kabag Kesra Setda Demak Muhammad Muzayyin dalam laporannya menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik. Tujuannya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, dan berilmu. Lalu cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.
Tujuan ini selaras dengan misi Bupati yang nomor satu tentang memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik. Selain itu juga membentuk kehidupan masyarakat yang agamis, kondusif, dan berbudaya.
Lebih lanjut Muzayyin menyebutkan, kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 19 hingga 20 Oktober 2022. Kegiatan diikuti oleh 500 peserta masing-masing sebanyak 250 peserta setiap harinya. (hms/mg4)