JEPARA, Joglo Jateng – Rais Syuriah PCNU Jepara, KH. Khayatun Abdullah Hadziq memberikan buku kepada Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo dengan judul ‘KH. Ahmad Fauzan’ Biografi, Pemikiran, dan Peranannya di Jepara karya M. Dalhar.
Usut punya usut, sosok dalam buku tersebut merupakan Ketua PCNU pertama di Jepara.
Ketua Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor PC GP Ansor Jepara sekaligus pegiat literasi, Abdullah Badri membenarkan hal tersebut. Pasalnya, beridirinya NU di Jepara atas instruksi pendiri NU, KH. Hasyim Asyari.
“Ketika NU berdiri di zaman mbah Hasyim, mbah Fauzan ditunjuk oleh Hoofdbestuur Nahdlatul Oelama (HBNO) untuk mendirikan NU di Jepara. Sehingga, beliau menjadi ketua PC pertama di Jepara,” papar seorang dengan nama pena Abdalla Badri ini.
Ia juga menuturkan, KH. Ahmad Fauzan merupakan seorang yang disegani oleh masyarakat Jepara. Bahkan, mencari sosok beliau sulit ditemukan sampai sekarang.
“Beliau adalah orang terhormat dan disegani oleh masyayeikh di Jepara. Bahkan, mencari pengganti beliau yang sama persis angel banget hingga saat ini,” terangnya yang juga merupakan penulis Kitab Ta’liqat Jaaliyatul Kadar fi Nadzmil Asmaai Ahlil Badr tersebut.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, sosok Kyai KH. Ahmad Fauzan sebagai sosok kyai lokal Jepara namun memiliki pengaruh sampai nasional. Hal tersebut dikarenakan ketokohannya di sektor pendidikan maupun politik.
“Banyak orang sowan dari luar Jepara karena ketokohan beliau, waqila seperti itu, kamaa qolaa kabar-kabar wong aku gak menangi. Namun, mbah Fauzan terkenal bersama Kyai Faqih dan Kyai Amin sholeh. Sebab beliau merupakan sosok yang mereformasi pendidikan,” jelasnya.
Tak hanya itu, menurutnya, Kyai KH. Ahmad Fauzan juga seorang aktivis ulung dari NU dan aktif di masyarakat.
“Jabatan-jabatannya begitu banyak, lali aku,” ucapnya.
Kemudian, Abdullah Badri berujar bahwa bukti kesejarahan KH. Ahmad Fauzan belum banyak dan detail. Sehingga yang termuat tidak lebih daripada uraian sekilas dan terpisah-pisah.
“Sewaktu masih di Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) Jepara, sudah melacak genealogi hingga kronologis beliau, namun yang terdapat hanya penggalan, tidak detail. Sebab belum banyak bukti-bukti kesejarahan beliau, terpisah, dan sekilas,” pungkasnya. (cr2/mg2)