Oleh: Moh. Tasor, S.Pd.
Guru Bahasa Inggris SMPN 43 Semarang, Kota Semarang
PENDIDIKAN nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka bermartabat, mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan fungsi pendidikan tersebut, maka peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah selain bertanggung jawab, mengatur, mengarahkan, dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan di kelas.
Untuk pembelajaran bahasa Inggris di tingkat SMP, siswa diharapkan mampu mempelajari kompetensi dasar dalam ranah ketrampilan speaking, reading dan writing. Walaupun ketrampilan berbicara tidak masuk dalam yang diujikan dalam ujian sekolah, guru harus tetap mengambil penilaiannya dengan benar agar siswa memiliki bekal saat mempraktikkan penggunaan bahasa tersebut dalam kehidupan nyata. Kebanyakan siswa mengalami kendala saat pelaksanaan penilaian terutama untuk menghafalkan dengan baik alur cerita yang disajikan dalam materi Recount Text, meskipun telah diberikan waktu untuk mempelajari dan menghafalkannya. Kendala dalam menghafalkan alur cerita text ini akhirnya berakibat kurang baik pada hasil belajar mereka.
Hasil belajar ranah kompetensi speaking yang kurang tentu berdampak lurus pada kurangnya ketrampilan mereka dalam hal penggunaan Bahasa Inggris tersebut dalam kehidupan nyata, meski masih dalam ukuran minimal. Hasil belajar menurut Bloom (2014: 22) adalah perubahan perilaku yang meliputi tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif meliputi tujuan belajar yang berhubungan dengan memunculkan kembali pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual dan ketrampilan. Sejalan dengan itu, Nawiwi (dalam Susanto 2013: 5) sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa untuk mendapatkan hasil belajar yang baik tentunya para siswa harus berupaya untuk meningkatkan segala aspek baik ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, demikian dalam mempelajari Bahasa Inggris tingkat SMP.
Pada tulisan ini, penulis akan menyoroti berkaitan dengan masih rendahnya nilai ulangan speaking pada kompetensi dasar (KD) 4.11.1. yaitu menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, structure text, dan unsur kebahasaan teks Recount lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana, terkait pengalaman pribadi di waktu lampau (personal recount). Pada KD ini, siswa di harapkan mampu mempresentasikan teks masing-masing secara lisan, dengan ucapan dan tekanan yang benar. Dari semua KD dalam pembelajaran bahasa Inggris, ulangan praktik speaking adalah momok yang paling menggelisahkan, sehingga harus diupayakan media pembelajaran yang tepat dan mampu untuk mengurangi beban minimal anak dalam menghadapi ulangan speaking.
Media menurut Gerlact dan Ely (dalam Arsyad 2016: 3) adalah manusia, atau kejadian untuk membangun kondisi yang membuat siswa memperoleh ketrampilan, pengetahuan dan sikap tertentu. Sementara menurut Sudjana (2015: 1), media pembelajaran adalah alat bantu mengajar yang ada komponen metodologi, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh pengajar. Penulis memutuskan untuk memilih jenis media Series of Picture untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam ulangan speaking. Media ini adalah sejenis gambar berseri yang membantu siswa membangun kalimat menyampaikan alur cerita tentang pengalaman masa lalu dengan jenis Recount Text. Langkah pertama yang dilakukan adalah membagikan soal cerita gambar berseries dalam persiapan ulangan speaking. Kemudian mereka akan diberi waktu untuk menghafalkan kalimat sesuai dengan gambar series tersebut. Mereka maju ke depan satu persatu.
Media Series of Picture ini berupa gambar bersambung yang menampilkan beberapa bagian cerita utama pada alur cerita yang akan disampaikan oleh anak pada saat presentasi ulangan speaking. Penggunaan media Series of Picture ini akan memudahkan siswa membangun alur cerita pada saat berbicara (speaking), sehingga dapat meningkatkan hasil belajar speaking untuk materi Recount Text. (*)