Meningkatkan Modal Koperasi Sekolah dari Hasil Kebun

Oleh: Titi Nursriatun, S.Pd., M.A.
Kepala SDN 04 Beji, Kec. Taman, Kab. Pemalang

MENURUT (Djamal, 2005), kebun sekolah adalah sebidang tanah atau sebagian tanah di sekolah yang di manfaatkan untuk menanam berbagai tumbuhan yang bermanfaat. Hampir setiap sekolah memiliki lahan kosong sebagai kebun. Namun lahan kosong di sekolah nyatanya belum dimanfaatkan sebagai kebun sekolah yang bisa mendukung kegiatan di sekolah. Hal semacam ini juga terjadi di SD N 04 Beji, Taman, Pemalang.

Warga sekolah masih kurang memperhatikan keberadaan kebun sekolah dan berfikir dengan hal-hal yang praktis saja. Hal inilah yang perlu kita gagas agar warga sekolah bisa memanfaatkan kebun sekolah secara maksimal dan menguntungkan.

SDN 04 Beji memiliki koperasi sekolah yang bisa dikembangkan agar kebutuhan siswa dapat tersedia dan terpenuhi. Sehingga siswa tidak perlu membeli barang barang atau peralatan sekolah di luar koperasi sekolah. Menurut Ima Suwandi(1982:2), koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari siswa siswa SD, SMP, SMA, pondok pesantren, dan lembaga lainya yang setaraf. Namun, masih banyak koperasi sekolah yang kurang berkembang, bahkan cenderung gulung tikar.

Salah satu penyebab sebuah koperasi sekolah kurang berkembang karena kurangnya modal. Sehingga tidak bisa menyediakan barang-barang yang dibutuhkan oleh siswa di sekolah. Untuk menjawab permasalahan tersebut, sekolah harus benar-benar memanfaatkan lahan kosong di sekolah untuk jadikan sebagai kebun. Pemanfaatannya harus maksimal agar bisa menghasilkan keuntungan. Salah satu keuntungan yang bisa didapat adalah mengembangkan modal koperasi sekolah.

Adapaun hal hal yang bisa kita lakukan dalam pemanfaatan kebun SD N 04 Beji di antaranya sebagai berikut. Pertama, pemanfaatan lahan untuk tanaman buah. Mangga, pisang dan pohon jambu air adalah contoh buah-buahan yang cukup menghasilkan. Hasil panen dari tanaman buah buahan ini sangat membantu pengembangan modal koperasi di SD N 04 Beji untuk menambah berbagai barang-barang kebutuhan siswa. Buah-buahan hasil panen biasanya dibeli oleh tengkulak.

Kedua, apabila pihak sekolah kurang mampu mengelola sendiri tanaman di kebun sekolah, maka dapat bekerjasama dengan pihak ketiga. Uang hasil penjualan hasil panen dapat di masukkan ke modal koperasi sekolah agar kian bertambah. Dari yang sebelumnya hanya menyediakan peralatan alat tulis, tambahan modal tambahan modal koperasi dapat menambah barang lain seperti seragam siswa, aneka makanan dan minuman ringan.

Ketiga, untuk pemanfaatan tanaman sayuran seperti cabai, tomat,wortel dan lainya juga dapat menambah modal koperasi sekolah. Meskipun tidak sebesar hasil tanaman buah buahan, hasil panen sayuran tetap dapat menambah modal koperasi sekolah. Baik itu hasil panen di jual langsung ke warga sekolah, maupun menghubungi penjual sayuran yang berdomisili dekat dengan sekolah. (*)