Oleh: Dina Setyaningrum, S.Pd.
Guru SDN 03 Paduraksa, Kec.Pemalang.Kab Pemalang
PENDIDIKAN pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Melalui pendidikan, manusia dapat meningkatkan pengetahuan dan teknologi. Matematika merupakan ilmu yang sangat berguna dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari dan dalam upaya memahami ilmu pengetahuan lainnya.
Tujuan dari Pendidikan matematika pada jenjang Pendidikan dasar dan menengah adalah menekankan penataan nalar dan pembentukan kepribadian (sikap) siswa agar dapat menggunakan atau menerapkan matematika menjadi mata pelajaran yang sangat penting dalam pendidikan.
Pada dasarnya belajar matematika merupakan belajar konsep. Konsep-konsep pada matematika menjadi kesatuan yang bulat dan berkesinambungan. Untuk itu dalam proses pembelajaran, guru harus dapat menyampaikan konsep tersebut kepada siswa. Pengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana.
Metode pembelajaran yang dipilih untuk pembelajaran matematika harus mampu memfasilitasi siswa dengan kemampuannya berbeda-beda. Berdasarkan jenjang dan karakteristik perkembangan intelektualnya, siswa SD membutuhkan penyajian konsep dan keterampilan dalam pembelajaran Matematika yang dimulai dari nyata (konkrit) ke abstrak. Kemudian dari mudah ke sukar, dari sederhana ke rumit, dan dari dekat kejauh. Dengan kata lain, mulailah dari apa yang ada pada/di sekitar siswa yang dikenal, diminati serta diperlukan siswa.
Secara psikologis, anak seusia SD berada dalam dunia bermain. Tugas guru adalah menciptakan dan mengoptimalkan suasana bermain tersebut dalam kelas sehingga menjadi media yang efektif untuk pembelajaran siswa dalam matematika. Pembelajaran Matematika akan berlangsung efektif jika kegiatan belajar mengajarnya mampu mencitrakan kepada siswa bahwa kelas adalah tempat untuk bermain. Selain itu juga aman dari segala bentuk ancaman dan hambatan psikologis, serta memfasilitasi siswa untuk secara lugas mengemukakan dan mencobakan ide-idenya.
Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Dan salah satu yang menentukan kualitas pembelajaran adalah penggunaan metode pembelajaran yang tepat dengan materi yang diajarkan.
Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan sebuah metode yang mampu meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan memperhatikan karakteristik siswa SD yaitu tanpa menghilangkan dunia bermain anak. Salah satu metode yang yang dijadikan alternatif untuk memecahkan permasalahan diatas adalah metode talking stick. Metode ini merupakan pembelajaran bermain tongkat diiringi nyanyian bersama. Dimana siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya, metode ini dirancang sedemikian rupa sehingga menyajikan pembelajaran yang menyenangkan untuk meminimalisasikan tingkat kejenuhan anak selama pembelajaran berlangsung.
Metode Talking Stick dapat diartikan sebagai metode pembelajaran bermain tongkat, yaitu pembelajaran yang dirancang untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran oleh murid dengan menggunakan media tongkat. Siswa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru
Penggunaan metode Talking Stick dalam proses belajar mengajar dikelas beroriestasi pada terciptanya kondisi belajar melalui permainan tongkat yang diberikan dari satu siswa kepada siswa yang lainnya . Siswa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokok yang dipelajari. Pembelajaran dengan menggunakan metode talking stick mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat. Pembelajaran ini diawali oleh penjelasan guru mengenai materi pokok yang akan dipelajari. Peserta didik diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi tersebut
Adapun Langkah-langkah persiapan dan pelaksanaannya menggunakan metode talking stick pada kelas 6 sebagai berikut :
1.Guru menyediakan stick tongkat yang memiliki ukuran Panjang 15 cm atau lebih
2.Guru akan mengutarakan materi utama dan selanjutnya akan memberi waktu jeda kepada anak didik untuk persiapan meneliti
Dan mendalami materi yang disampekan
3.Pada sesi ini guru akan memakai stick atau tongkat yang nantinya diberikan ke salah satu
siswa
Sementara Langkah-langkah pembelajaran metode talking stick pada pembelajaran matemamatika sebagai berikut :
1.Guru menyajikan materi pembelajaran secara klasikal
2.Guru membagikan buku paket / lembar kerja siswa yang harus dipelajari dan dihafalkan
Siswa yang harus dipelajari dan dihafalkan siswa sesuai waktu yang diberikan
3.Guru dan siswa memulai permainan talking stick dengan memberikan tongkat pada salah satu siswa
4.Siswa diinstrusikan untuk memberikan tongkat kepada siswa yang terdekat searah jarum jam
5.Sambil memberikan tongkat, siswa dan guru benyanyi Bersama
6.Setelah bernyanyi ,guru memberi tanda tertentu, maka siswa yang memegang tongkat diberikan pertanyaan. Jika tidak dapat menjawab, guru memberikan hukuman positif, dapat berupa menyanyikan lagu wajib atau lagu daerahdi depan kelas atau hal lain yang sifatnya menghibur
7.Kegiatan memutar tongkat terus dilakukan hingga seluruh siswa mendapatkan kesempatan untuk diberikan pertanyaan oleh guru
8.Guru dan siswa menarik kesimpulan Bersama, diikuti dengan menutup pelajaran dengan berdoa Bersama
Metode Talking Stick sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran dengan aktivitas berantai memindahkan tongkat dengan bernyanyi agar siswa bisa lebih ceria dan menghilangkan ketegangan dalam belajar. (*)