KUDUS, Joglo Jateng – Cakupan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Measles dan Rubella (MR) Kabupaten Kudus masuk ke 15 besar tertinggi dari 35 Kabuparten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Cakupan BIAN MR di Kudus tahun ini mencapai 98,10%. Melebihi target Nasional, yakni 95%.
Subkoordinator Surveilans dan Imunisasi DKK Kudus Aniq Fuad menjelaskan, pelaksanaan program BIAN MR telah diberhentikan pada Oktober. Meski belum bisa mencapai 100%, pelaksanaan program BIAN MR tersebut tetap diberhentikan.
“Masih ada 1,80% yang belum tervaksin dari seluruh sasaran di Kudus, yakni anak usia 9-59 bulan. Hal tersebut masih dipertanyakan, apakah anak tersebut meninggal, pindah domisili, sakit atau bagaimana,” terangnya.
Pihaknya menerangkan, meski pelaksanaan BIAN MR telah di berhentikan, jika kedepannya ada permintaan vaksinasi MR dari sasaran yang belum tervaksin, maka akan tetap diberikan vaksin. “Pelaksanaan BIAN MR belum tentu diadakan lagi tahun depan. Karena BIAN MR ini kan ditujukan untuk mengejar vaksinasi yang kurang pada masa pandemi kemarin,” ujarnya.
Stok vaksin MR di Kudus mencapai 333 vial, yang mana satu vialnya dapat diperuntukkan sampai 10 suntikan. Stok vaksin MR tersebut akan digunakan untuk vaksinasi rutin pada anak usia 9-59 bulan yang belum tervaksin MR.
“Saat ini kan ada anak usianya yang belum mencapai 9 bulan. Jadi stock tersebut digunakan untuk vaksin rutin kedepannya,” jelasnya.
Pelaksanaan BIAN MR kedepannya, akan melihat dari laporan pusat terkait ketercapaian vaksinasi rutin. Misal capaian vaksinasi rutin masih dibawah 95%, kemungkinan akan diadakan kembali program tersebut. Dan jika vaksinasi rutin sudah mencapai target, maka sudah cukup.
“Semoga saja vaksinasi rutin dapat mencapai semua sasaran kedepannya. Karena vaksin ini sangat penting sekali,” harapnya. (cr1/fat)