Oleh: Pudji Sulistyowati, S.Pd
Guru Kelas SD Negeri Kunir 2, Kecamatan Dempet Kabupaten Demak
KETERAMPILAN berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa Indonesia yang harus dikuasai siswa. Keterampilan berbicara memiliki peran penting demi menciptakan generasi yang mampu bersaing dalam dunia kerja serta memajukan bangsa dalam peradaban dunia yang modern ini, jika keterampilan berbicara yang baik kurang maka akan menghalangi seseorang, bukan saja dalam hal berkarir, tetapi juga dalam hubungan sosial dan pribadi. Maka dari itu, keterampilan berbicara perlu ditingkatkan sebagai keterampilan yang paling mendasar terutama bagi siswa Sekolah Dasar. Mengembangkan potensi diri siswa dalam keterampilan berbicara dapat dilakukan dalam proses pembelajaran, Menurut Tarigan dalam Momon (2020) Keterampilan hanya bisa diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak latihan.
Namun kondisi yang terjadi di kelas V SD Negeri Kunir 2 Kecamatan Dempet Kabupaten Demak proses pembelajaran secara keseluruhan siswa cenderung pasif, seperti siswa sulit untuk mengungkapkan pendapatnya, sulit menceritakan kembali teks bacaan yang telah dibaca, sulit untuk mendeskripsikan suatu benda, dan malu bertanya ataupun menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru pada saat proses pembelajaran sehingga siswa menjadi pasif serta kurang percaya diri dalam berbicara. Dari data hasil nilai keterampilan berbicara ditemukan bahwa sebagian besar siswa belum terampil berbicara (tidak memenuhi KKM).
Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, dari faktor guru seperti metode yang digunakan, guru jarang melibatkan siswa dalam setiap tahap pembelajaran, guru jarang melakukan interaksi dalam bentuk tanya jawab. Guru kurang menggunakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara penuh dalam penerapannya, sebaiknya guru memilih metode pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa. Menurut Sani (2019) metode pembelajaran dapat digunakan oleh guru untuk mengadakan lingkungan belajar yang baik dan mewakili aktivitas timbal balik guru dan siswa. Metode merupakan cara mengajar seorang guru yang telah disusun secara sistematis untuk menyampaikan materi demi tercapainya tujuan pembelajaran. Salah satu hal yang penting dalam metode ialah setiap metode pembelajaran yang digunakan selalu berkaitan dengan tujuan belajar yang akan dicapai. Dari faktor tersebut maka perlu adanya variasi dalam penerapan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa berbicara atau menyampaikan pendapatnya sehingga keterampilan berbicara siswa dapat terlatih, salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan metode Show and Tell.
Show and tell merupakan kegiatan show atau menunjukkan sesuatu kepada audiens dan tell menjelaskan atau mendeskripsikan sesuatu itu (Musfiroh, 2011). Metode show and tell adalah kegiatan menunjukkan sesuatu yang diikuti dengan kegiatan menjelaskan. Maksud dari metode show and tell ini adalah menunjukkan sesuatu seperti gambar atau benda lalu kemudian menjelaskannya sesuai dengan keadaan. Misalnya, seorang siswa menunjukkan gambar tentang sebuah peristiwa di depan kelas kemudian siswa menjelaskan isi dari gambar tersebut, seperti peristiwa apa yang terjadi pada gambar, bagaimana menanggapi dan memberikan saran pada peristiwa tersebut.
Tujuan dari metode show and tell ini adalah untuk melatih siswa berbicara di depan kelas dan membiasakan siswa peka terhadap hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari maupun memahami masalah sosial yang terjadi dilingkungannya, memberikan rasa keberanian siswa dan keinginan untuk terlibat dalam permasalahan sosial. Metode show and tell, dalam proses pembelajarannya siswa diberikan kesempatan untuk aktif melalui kegiatan berbicara dengan bantuan media gambar, siswa diberikan kebebasan untuk menyampaikan apa yang ada di pikirannya. Siswa akan lebih termotivasi untuk berani tampil dan berbicara di depan orang lain dan siswa tidak lagi pasif dalam pembelajaran, karena metode show and tell ini menerapkan pendekatan komunikatif yaitu kegiatan pembelajaran yang bersifat student center atau berpusat pada siswa.
Adapun langkah-langkah dalam metode show and tell menurut Rahman, Widya, dan Yugatiati (2019 h.73) yaitu :1) Guru menunjukkan beberapa benda konkret, gambar objek, atau gambar peristiwa kepada siswa. 2) Siswa mendeskripsikan benda konkret dan gambar suatu objek atau menjelaskan peristiwa dalam gambar yang ditunjukkan guru. 3) Siswa terbagi dalam beberapa kelompok. 4) Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan kalimat yang sesuai untuk mendeskripsikan benda konkret dan gambar objek atau menceritakan gambar peristiwa. 5) Siswa bersama kelompoknya mendeskripsikan benda konkret dan gambar objek atau menceritakan gambar peristiwa
Penggunaan metode show and tell dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri Kunir 2 Kecamatan Dempet Kabupaten Demak nyatanya dapat meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia secara bertahap. Kemajuan siswa terlihat secara konsisten.(*)