“Kebudayaan sebagai fondasi sekaligus cara yang senantiasa menempatkan manusia pada kedudukan tertinggi dapat dimanfaatkan untuk menyatukan langkah bersama,” katanya.
Menurutnya, Indonesia memiliki upaya kearifan lokal atau “local wisdom” yang telah digunakan sejak beberapa abad lalu agar selamat dari dampak perubahan iklim.
“Sudah saatnya kita kembali mengangkat, memperkenalkan dan menjelaskan inti dari kearifan lokal tersebut kepada seluruh anak bangsa di Indonesia khususnya. Supaya kita dapat bersama- sama merawat bumi kita,” tambahnya.
Rerie sangat berharap, setiap upaya yang ditujukan untuk mengatasi dampak perubahan iklim global harus berujung pada penyelesaian yang betul-betul fundamental. Bukan mengedepankan solusi simptomatik semata.(ara/ziz)