Berawal hasil panen lele yang tidak terjual, ia menemukan ide untuk memanfaatkannya menjadi produk olahan. Kini ia mendapatkan omzet jutaan rupiah dari penjualan kerupuk ikan.
SEMANGAT perempuan satu ini patut ditiru. Namanya Ismawati, ibu rumah tangga asal Pati yang berhasil merintis usaha kerupuk ikan dari nol hingga tembus retail modern.
Dia menuturkan, kerupuk buatannya pertama kali dikenalkan ke lingkup tetangga saja. Lalu, ia melihat peluang yang menjanjikan, hingga akhirnya mantap menjadikan produksi kerupuk ikan sebagai ladang bisnisnya.
“Kita jualannya dari yang kita kenal dulu, dari sekitar rumah terus teman. Semakin berkembang kita buat kerupuk ikan lain, kerupuk sayur, kerupuk amplang,” katanya.
Ibu rumah tangga yang akrab disapa Isma itu menceritakan, dirinya memulai usaha kerupuk pada 2014 silam. Saat itu, Isma mencoba mencari solusi dari masalah hasil budidaya lele milik suaminya yang tidak laku dijual. Ia ingin, lele yang telah dipanen tetap dapat dikonsumsi.
“Pertama buat kerupuk ikan lele karena suami punya pembenihan ikan lele. Namun induk yang sudah apkir itu tidak ada gunanya nggak bisa dipakai, dari pengembangan itu terus kita buat kerupuk,” tuturnya.
Berawal dari kerasahanya itulah, ia kini bisa bisa menghasilkan omzet jutaan rupiah dari penjualan kerupuk. Di mana, idenya tersebut merupakan hasil binaan Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Pati.
Kemudian ia membuat brand sendiri dengan nama Cikaria. Adapun produk andalanya adalah kerupuk ikan dan rempeyek. Hingga kini, Cikaria telah memproduksi 20 produk yang telah bersertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). (lut/mg4)