KOTA, Joglo Jogja – Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta menggelar kegiatan ‘Gerbong Sastra’ sebagai salah satu rangkaian acara dalam Festival Sastra Yogyakarta Tahun 2022. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan bekerjasama oleh PT Kereta Api Indonesia dengan menggunakan rute kereta bandara dari Stasiun Tugu sampai Stasiun Yogyakarta International Airport dan rute sebaliknya pada, Sabtu (12/11).
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti menjelaskan, dalam Festival Sastra Yogyakarta tahun ini, pihaknya berusaha menggemakan sastra ke berbagai tempat di Yogyakarta. Gerbong Sastra menjadi salah satu bentuk inovasi kegiatan sastra agar dapat dinikmati masyarakat, sebagai sebuah hiburan di tengah kepenatan perjalanan antar kota.
“Gerbong Sastra menjadi salah satu alternatif cara menikmati sastra yang tidak hanya dapat dilakukan di perpustakaan maupun panggung pertunjukan. Melainkan di segala tempat bahkan ketika kita dalam perjalanan di transportasi umum sekalipun,” terangnya di Stasiun Tugu Yogyakarta, Sabtu (12/11).
Ia menambahkan, dalam kegiatan itu kolaborasi menarik ditampilkan oleh sastrawan Joko Pinurbo, Sekarsari dan Rumah Pantomim di sepanjang perjalanan kereta. Acara dimulai dari pembacaan puisi, hingga atraksi dari beberapa pantomim. Atraksi sastrawan dan seniman Yogyakarta tersebut ditujukan untuk menghibur dan memasyarakatkan sastra kepada para penumpang kereta bandara.
Lanjutnya, Yetti memaparkan, Dinas Kebudayaan mengajak pemerintah sengaja memilih kereta api karena merupakan alat transportasi yang identik dengan suatu kepergian, perpisahan tapi juga kerinduan dan pulang. Menurutnya, ini menyiratkan makna yang sangat luas, artinya memiliki makna yang sangat dalam, sehingga dilaksanakan di gerbong kereta.
“Sesuai dengan tema kita yaitu ‘mulih’ yang memiliki arti pulang, sehingga kita jadikan sebagai tempat kegiatan sastra kita. Karena tema kita ini identik dengan perpisahan juga tentang pulang. Maknanya, nanti kita pulang lagi di tahun 2023 untuk menyelenggarakan festival sastra ini lagi,” tegasnya.
Lanjutnya, lewat kegiatan ‘Gerbong Sastra’, diharapkan mampu menjadi media edukasi dan rekreasi bagi para penumpang kereta. Lewat atraksi sastra yang ditampilkan, dapat menjadi sebuah variasi pengenalan Kebudayaan Yogyakarta kepada seluruh masyarakat dengan memanfaatkan alat transportasi umum.
Pihaknya juga mengatakan, bahwa pemerintah akan tetap hadir dan membersamai serta selalu memberikan wadah atau fasilitas demi melestarikan sastra di Kota Yogyakarta. Terutama untuk generasi muda, Dinas Kebudayaan telah menyelenggarakan banyak aktivitas dalam festival sastra ini.
“Tapi sastra tidak hanya sebatas itu. Ada banyak hal yang ternyata dalam kehidupan kita ini, kita sudah bersastra. Nah itu yang kemudian perlu ditekankan lagi, untuk kemudian masyarakat bisa memahami dan juga lebih aware terhadap sastra. Sehingga kita bisa bersama-sama menyatakan Jogja sebagai kota sastra,” paparnya.
Ia berharap, dengan antusiasme yang besar, masyarakat dapat berpartisipasi dalam segala genre sastra. Ini menjadi salah satu hal yang baik, yang mampu dilakukan untuk kemudian menjadi proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan dalam sastra itu sendiri.
“Kita harus bersama-sama membangun atmosfer, supaya ekosistem sastra ini bisa berjalan dengan sehat. Dengan begitu, kita mampu untuk terus berkreasi, berkolaborasi, berinteraksi dan menjalin jejaring. Sehingga, ekosistem sastra ini tidak hanya lestari tetapi juga mampu berkelanjutan,” imbuhnya. (mg1/all)