Membentuk Nilai Karakter Peduli Sosial lewat Pramuka

Oleh: Ning Tresno Mulyani
Guru SDN 01 Karangtengah, Kec. Ampelgading, Kab. Pemalang

PENDIDIKAN merupakan proses dari serangkaian kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang hayat dalam kehidupan yang terus menerus. Banyak hal yang dapat diajarkan di dalamnya, baik pendidikan dalam suatu kegiatan pembelajaran ataupun berbagai jenis pendidikan yang berkaitan dengan karakter siswa. Di dalamnya terdapat penanaman pendidikan karakter dasar pada peserta didik, di antaranya adalah pendidikan karakter kepedulian sosial.

Menurut (Sugiyarbini, 2012), kepedulian sosial merupakan kondisi alamiah manusia dan perangkat yang mengikat masyarakat secara bersama-sama. Oleh karena itu, kepedulian sosial bisa diartikan sebagai  minat atau ketertarikan seseorang untuk membantu orang lain atau sesama, dengan penuh keikhlasan dan ketulusan.

Pandemi covid-19 yang berlangsung lebih dari tiga tahun lalu berdampak di bidang pendidikan, terutama pendidikan karakter mengenai rasa kepedulian sosial pada peserta didik.  Hal ini terjadi karena minimnya interaksi antara peserta didik bersama temannya, juga karena pembelajaran dilaksanakan secara daring. Karena minimnya interaksi peserta didik dan pendidik, maka sangat minim juga pantauan pendidik terhadap peserta didik dalam kegiatan bersosial. Menurunnya tingkat kepedulian sosial juga dipengaruhi oleh minimnya pantauan atau kepedulian orang tua terhadap perkembangan putra-putrinya dalam melaksanakan interaksi sosial.

Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka kembali, maka pendidikan karakter peserta didik mulai dimaksimalkan lagi. Kegiatan peningkatan karakter ini dilaksanakan dalam berbagai bidang kegiatan di sekolah. Baik dalam kegiatan pembelajaran di kelas maupun kegiatan ekstakurikuler, terutama dalam ektrakurikuler kepramukaan.

Peningkatan karakter sosial dilakasanakan melalui kegiatan kepramukaan, karena dalam kegiatan tersebut banyak karakter yang dapat ditanamkan pada peserta didik. Kegiatan ini sangat berkontribusi dalam meningkatkan kecerdasan emosional yang dapat membentuk sikap peduli sosial seseorang. Kegiatan kepramukaan diajarkan untuk saling tolong menolong dan gotong royong. Sifat tersebut sangat diperlukan saat seseorang menjadi bagian dari masyarakat (Juwantara, 2019). Selain itu, dengan kegiatan-kegiatan yang positif diharapkan dapat mewujudkan siswa yang peduli terhadap sosial mereka dan dapat membentuk karakter peduli sosial (Hero, 2020).

Hal ini sesuai dengan tujuan dari ektrakurikuler pramuka. Karena di dalam pelaksanaan kegiatan pramuka dapat membentuk kepribadian yang sangat kuat pada peserta didik. Seperti kepribadian beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin. Kemudian  menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani dan rohani, menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila. Selain itu, juga memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan lingkungan alam (Juwantara, 2019; Laksono, 2018).

Ekstrakurikuler pramuka sangat erat kaitannya dalam membentuk karakter siswa. Beberapa temuan sebelumnya menyatakan gerakan pramuka hadir sebagai salah satu alat pembentukan karakter dalam dunia pendidikan yang terbentuk kegiatan ekstrakurikuler di sekolah (Gazali et al., 2019).

Dalam implementasinya, seluruh kegiatan pramuka di sekolah dilaksanakan dalam suatau kegiatan yang menumbuhkan nilai karakter peduli sosial pada peserta didik. Pembinaan sikap peduli sosial dan lingkungan dilakukan dalam berbagai aktivitas seperti kegiatan upacara, baris berbaris, berkemah, bakti sosial, serta hiking atau penjelajahan. Kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan Dasa Darma Pramuka, sehingga menjadikan siswa berkarakter dan berjiwa sosial yang tinggi.

Kepedulian sosial yang diajarkan dalam kegiatan pramuka memiliki peranan penting dalam membentuk peserta didik agar memiliki karakter yang baik dalam lingkungannya ( Pangestika & Sabardila, 2021). Oleh karena itu tujuan akhir yang dicapai dalam penanaman pendidikan karakter  peduli sosial pada peserta didik di lingkungan sekolah adalah pembentukan generasi bangsa yang berkepribadian baik. Di antaranya memiliki budi pekerti, akhlak mulia, dan kecakapan hidup untuk menjawab tantangan masa depan. (*)