KOTA, Joglo Jogja – Adrian Yazid Rizkika merupakan siswa SMPN 13 Kota Yogyakarta yang berhasil lolos mewakili Kota Yogyakarta dalam Training Center Gala Siswa Indonesia (GSI) jenjang SMP tingkat nasional tahun 2022. Ia sudah sejak kecil menyukai olahraga, khususnya sepak bola. Dan itu mulai ditekuninya ketika mulai duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Dalam upaya pembangunan kepemudaan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pendidikan Pemuda, dan Olahraga terus memfasilitasi para pemuda, untuk mencapai ketiga aspek penting pembangunan kepemudaan. Sehingga pemuda dapat berperan aktif dalam proses pembangunan di Kota Yogyakarta melalui prestasinya.
“Buat saya, sepak bola adalah hobi yang menyenangkan. Saya menekuni dari kelas 2 SD, dengan mengikuti beberapa Sekolah Sepak Bola (SSB), di antaranya SSB Gama, SSB MAS, dan SSB Mataram Utama,” terang Adrian saat diwawancarai Joglo Jogja di SMP Negeri 13 Yogyakarta, belum lama ini.
Pemuda yang akrab disapa Adrian itu menuturkan, dalam proses menuju Training Center GSI tingkat nasional, pihaknya harus berjuang mulai dari tingkat kecamatan, kota, provinsi hingga ke nasional. Serta harus berkompetisi dengan ribuan peserta lainya, hingga menempuh waktu empat bulan untuk sampai melaju ke tingkat nasional.
Untuk mengikuti seleksi Training Center GSI, ia harus membuat video terlebih dahulu di lapangan kenari, untuk unjuk kebolehannya. Sehingga dalam setiap proses seleksinya, ia harus sungguh-sungguh, supaya bisa masuk ke dalam GSI, karena itu adalah salah satu cita-citanya.
“Waktu saya mengikuti GSI ini saya melakukannya sangat serius, dengan mengikuti arahan dari pelatih, fokus, dan bersunguh-sunguh. Saya memiliki waktu latihan pada hari senin sampai kamis, dan sabtu, minggu. Saya biasanya tanding hanya hari jumat saja liburnya,” paparnya
Pemuda Kota Yogyakarta yang berposisi sebagai penjaga gawang ini, masuk ke dalam squad nasional dengan 102 orang lainya. Hingga sampailah ia masuk ke 30 besar tingkat Nasional. Bahkan, di tahap 30 besar itu masih diseleksi lagi. Untuk menentukan squad inti, dan sampailah ke perang bintang dari 30 orang tersebut. Pihaknya kurang beruntung pada seleksi akhir sehingga dirinya tidak masuk ke 11 besar terbaik.
”Saya bersyukur karena telah bisa sampai ke 30 besar ini, karena itu adalah target dari awal saya masuk GSI ini. Karena dari sinilah langkah awal untuk mengejar cita-cita sebagai pemain sepak bola yang profesional dan semoga bisa berkarir sampai keluar negeri,” harapnya.
Pemuda yang mengidolakan penjaga gawang klub Barcelona Andre Ter Stegen itu, juga memiliki cita-cita masuk Elite Pro Academy (EPA), Klub Liga Satu Arema Indonesian, dan bisa di pangil Timnas Indonesia. Bahkan Adrian juga memiliki harapan dirinya dapat berkarir ke klub Barcelona tempat bintang idolanya bermain, tutupnya. (cr4/all)