KUDUS, Joglo Jateng – Masyarakat di Kudus yang mualaf terus bertambah seiring waktu. Kini terdapat ratusan orang non Islam di Kudus yang telah memeluk Agama Islam. Para mualaf tersebut mantinya akan mendapatkan pembinaan keagamaan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kudus.
Ketua Rumah Mualaf Kudus Shodiqun menjelaskan, total sebanyak 167 mualaf di Kudus. Data tersebut merupakan data hitungan sejak 2019 hingga 2022. 167 mualaf tersebut tersebar di sembilan kecamatan yang ada di Kudus. 39 mualaf berada di Kecamatan Kota, Kecamatan Kaliwungu terdapat 17 mualaf, Kecamatan Jati terdapat 16 mualaf.
“Kemudian Kecamatan Undaan terdapat 16 mualaf, Kecamatan Mejobo ada tiga mualaf, Kecamatan Jekulo ada 20 mualaf, Kecamatan Bae ada 28 mualaf, Kecamatan Gebog ada 11 mualaf. Dan Kecamatan Dawe ada 17 mualaf,” imbuhnya.
Sementara itu, ratusan mualaf tersebut mendapatkan pembinaan keagamaan oleh MUI. Karena rumah mualaf merupakan bagian dari MUI. Dan dalam pembinaan tersebut berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), karena mualaf termasuk kedalam mustahiq zakat.
“Pasti ada pembinaan dari MUI. Sebab Rumah Mualaf merupakan bagian dari MUI. Mengapa berkolaborasi dengan BAZNAS ya karena salah satu mustahiq (penerima zakat) dalam asnaf delapan ada bagian untuk mualaf,” terangnya.
Dalam binaan tersebut, para mualaf akan mendapatkan bimbingan keagamaan, seperti ibadah, belajar membaca ayat suci Al-Qur’an, dan mendapatkan kajian Islam. Selain itu, secara sosial, seorang mualaf juga memiliki kemungkinan mendapatkan efek sosial, ekonomi, ataupun yang lainnya.
“Dengan adanya kemungkinan berbagai efek tersebut. Rumah mualaf mencoba untuk membantu para mualaf sebisa mungkin,” ujarnya. (cr1/fat)