ANANG Baikuni (40) pengusaha gula merah asal Kabupaten Banyumas ciptakan gula merah dadu (cube) untuk menarik minat konsumen. Dengan usaha tersebut, dirinya mampu meraih omzet puluhan juta tiap bulan, karena ia selalu menjaga kualitas gula merah panderes miliknya.
Awal usaha pengolahan gula aren atau gula merah ini berawal dari tokoh petani nira kelapa H. Sarkum pada 1990. Dirinya sebagai generasi keempat, ingin mengubah citra gula merah yang hanya berbentuk bulat menjadi kotak. Dari inovasinya tersebut, ia berhasil mengembangkan usaha keluarga ini menjadi lebih besar sampai sekarang.
“Dulu awalnya itu produksi kita pakai alat seadanya atau bisa dibilang tradisional dan seperti gula pada umumnya bentuknya bulat. Dari itu saya berfikir kenapa tidak bentuk kotak dadu atau cube, dengan rasa yang pastinya terjaga, kita coba mengubah bentuknya, dan ternyata konsumen suka karena lebih praktis, bersih dan rapih,” jelasnya, Selasa (22/11/22).
Dalam pemasaran, dirinya menyasar pasar anak muda yang sering menggunakan gula aren sebagai pemanis minuman. Dengan menggunakan media online dari toko sampai media sosial, Anang berhasil meraih omzet puluhan juta setiap bulan.
“Masyarakat sekarang lebih suka gula aren untuk pemanis makanan dan minuman terutama anak muda, karena memiliki rasa serta aroma unik yang berbeda. Dengan pemasaran online dan offline, alhamdulillah banyak konsumen yang suka dari dalam maupun luar negeri,” ucapnya.
Dengan keberhasilannya ini, dirinya berpesan kepada generasi muda terutama para pengusaha agar terus melakukan inovasi di berbagai bidang. Manfaatkan sumber daya yang ada dengan membuka pasar di dalam maupun luar negeri dengan membangun jaringan seluas-luasnya. (fan/gih)