PEMALANG, Joglo Jateng – Rasa lelah menjadi seorang guru dapat sirna ketika siswanya berhasil meraih prestasi. Hal itu lah yang menjadi motivasi Asih Sri Rejeki (42), Kepala SMPN 4 Pemalang untuk mengabdikan diri di dunia pendidikan sejak 1989.
Dirinya mengaku, alasan utama dahulu menjadi guru karena sangat menyukai anak-anak. Dari profesi tersebut, Asih dapat lebih dekat dengan mereka, dan berkontribusi langsung untuk mendidiknya.
“Dari dulu saya memang sangat menyukai anak-anak, sehingga saya memilih menjadi guru. Lebih dekat bahkan bersentuhan langsung dengan mereka membuat saya lebih nyaman dan bahagia,” ujarnya.
Selama menjadi guru, ia melihat anak didiknya sangat suka bercerita. Itu menjadi kunci untuk memperkuat kedekatan antara guru dan siswa. Yakni dengan membuat mereka nyaman serta akrab, sehingga memudahkan guru dalam memberikan materi pembelajaran.
“Guru selama ini menjadi profesi yang dipandang sebelah mata, padahal tanpa guru anak-anak tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan pendidikan yang baik. Bukan hal mudah tetapi kita sebagai guru harus menjadi sahabat untuk siswa, sehingga lebih mudah dalam memberikan materi belajar,” terangnya.
Salah satu keberhasilannya yaitu bisa mengantarkan siswa siswi SMPN 4 Pemalang memenangkan lomba Mata Pelajaran Agama dan Seni Islam (MAPSI) mata lomba Rebana di tingkat kabupaten. Kemudian berlanjut menjadi wakil ke provinsi.
Dengan semangat yang tinggi, dirinya tidak akan berhenti dengan pencapaian tersebut. Ia akan terus membimbing semua siswanya untuk meraih prestasi.
“Guru dikatakan berhasil ketika bisa melihat anak didiknya lebih berhasil. Bukan hanya dalam akademik, tetapi mereka dapat berguna di lingkungan masyarakat,” imbuhnya.
Hal tersebut, menurutnya adalah pencapaiannya terbesar. Ia pun berpesan kepada para guru lainnya, agar tetap semangat membangun negeri lewat dunia pendidikan. (fan/mg4)