Pembelajaran Bahasa Inggris dengan Model Simulation Debate

Oleh: Suryanto, S.Pd
Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 2 Kemangkon

MATA pelajaran bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang bertujuan mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris. Baik itu dalam bentuk lisan maupun tulisan. Kemampuan tersebut meluputi mendengarkan (listening), membaca (reading), dan menulis (writing).

Menurut Kurikulum 2013, target akhir belajar bahasa Inggris bagi siswa adalah penguasaan materi, memiliki keterampilan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian menerapkannya dalam hal-hal yang sesuai dengan lingkungan sosial dan alam sekitarnya.

Thursan Hakim dalam buku yang berjudul Belajar Secara Efektif (2005) menyatakan, belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia. Perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku. Hakikat belajar bahasa Inggris adalah perubahan dan peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku atau kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Baik lisan maupun tulis.

Kondisi kelas khususnya pada waktu mata pelajaran bahasa Inggris belum kondusif. Masih banyak siswa yang belum memiliki keberanian untuk bertanya atau menjawab permasalahan yang dilontarkan guru kepada siswa.

Untuk menciptakan kondisi kelas yang aktif sekaligus melatih siswa agar dapat belajar bersama, guru menerapkan metode simulation debate. Yaitu metode yang melatih kemampuan siswa berargumentasi atau debat dalam memecahkan masalah yang bersumber dari realita kehidupan. Secara umum, tujuan penerapan model pembelajaran ini yaitu ingin mengetahui apakah metode simulation debate dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran bahasa Inggris. Dengan meningkatnya pemahaman siswa, diharapkan meningkat pula keterampilan dalam berpikir kritisnya. Selain itu, semakin besar pula motivasi dan keberanian siswa dalam berinteraksi dalam masyarakat.

Pembelajaran simulasi debat ini termasuk jenis pendekatan pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk kolaborasi dalam kelompook kecil di mana siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan yang ditentukan. Menurut Slavin (2017), ada dua teori utama yang dikaitkan dengan pembelajaran kooperatif. Yakni teori motivasi dan teori kognitif.

Teori motivasi menekankan pada insentif-insentif yang diperlukan untuk akademik, sedangkan teori kognitif menekankan pada akibat yang ditimbulkan dari kerja kelompok. Salah satu ciri pembelajaran kooperatif adalah adanya saling ketergantungan positif. Siswa bisa berhasil mencapai tujuan pembelajaran bila kelompoknya juga berhasil mencapai tujuan tersebut.

 Debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru.

Model pembelajaran simulasi bertujuan untuk melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari, meningkatkan keaktifan belajar. Berikutnya, melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok, dan melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.

Selama guru dan siswa terlibat dalam pembelajaran pendekatan kooperatif metode simulation debate di kelas, maka siswa aktif melaksanakan tugas. Baik secara individu maupun kelompok dalam proses pembelajaran. Pengamatan yang dimaksud adalah kegiatan guru mencatat hal-hal yang mungkin terjadi ketika tindakan berlangsung. Selain itu, mengamati aktivitas siswa dibantu lembar observasi yang telah dipersiapkan.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode simulation debate pada mata pelajaran bahasa Inggris dapat meningkatkan hasil  belajar siswa. Penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode simulation debate dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. (*)