Penjumlahan Mudah dengan Media Gambar Tempel

Oleh: Nurus Safaah, S.Pd
Guru Kelas SD Negeri Bolo, Kecamatan Demak Kabupaten Demak

MATEMATIKA merupakan salah satu materi yang sangat penting dan sebagai dasar untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Dengan memahami matematika seseorang akan mampu menghadapi perubahan keadaan didalam kehidupan. Dengan memahami dan mempunyai pengetahuan matematika akan memiliki kesempatan dan pilihan yang lebih banyak dalam menentukan masa depanya.

Ada enam teori belajar yang cocok dengan pembelajaran matematika di sekolah dasar yaitu teori yang anjurkan olah William Brownel, Zoltan P.Dienes, Jean Piaget, Richard Skemp, Jerome S. Bruner dan Rober M.Gagne dalam Trianto (2009:112). Tokoh tersebut menekankan bahwa pengembangan pemahaman para siswa dalam mempelajari matematika merupakan factor yang utama.

Penjumlahan merupakan kompetensi dasar yang baru bagi siswa kelas I SD. Penanaman konsep penjumlahan harus sudah dikuasi oleh siswa kelas I, karena bekal prasarat untuk mempelajari materi hitung selanjutnya. Siswa yang telah menguasai penjumlahan lebih dapat melakukan operasi hitung dalam soal cerita.

Namun kenyataan yang dihadapi masih banyak siswa kelas I di SD Negeri Bolo Kecamatan Demak Kabupaten Demak yang mengalami kesulitan melakukan operasi penjumlahan ketika melebihi angka 10. Dan pengamatan sebagian besar siswa lambat dalam mengoperasikan penjumlahan. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya guru kurang tepat dalam menggunakan metode dan penggunaan media / alat yang belum memadai sehingga pembelajaran sangat verbalitik dan menoton. Maka jadilah pembelajaran berhitung sangat membosankan dan kurang menyenangkan. Guru memang bukan satu-satunya sumber belajar, walupun tugas, peranan dan fungsinya dalam belajar mengajar sangat penting. Sehingga guru menganggap pentingnya media dalam pembelajaran untuk merangsang semangat belajar dan aktivitas siswa sehingga memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Salah satunya adalah media gambar tempel.

Media gambar adalah salah satu sampel alat pembelajaran visual sangat membantu proses pembelajaran. Beberapa kelebihan media gambar (Yustina 2011 : 17) yakni : 1) Sifat konkret, gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah di bandingkan dgn perbal semata, 2) Gambar mampu mengatasi batasan lokasi & ketika,tak seluruh benda, objek atau peristiwa sanggup dibawa ke kelas, & tak selalu sanggup anak-anak dibawa ke objek atau peristiwa tersebut, 3) Media gambar mampu mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Contohnya, sel atau penampang daun yg tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang akan disajikan dgn jelas dalam bentuk gambar, 4) Gambar bisa memperjelas sebuah masalah, dalam sektor apa saja & utk tingkat umur berapa saja, maka bakal mencegah atau membetulkan kesalah pahaman, 5) Gambar harganya murah & enteng didapat pula dimanfaatkan tidak dengan memerlukan peralatan husus. Sedangkan kelemahan Media Gambar Menurut (Yustina 2011 : 17) ialah : 1) Gambar cuma menekankan persepsi indara mata. 2) Gambar benda yg terlalu kompleks kurang efektif buat gerakan pembelajaran. 3) Ukurannya teramat terbatas utk grup besar.

Media gambar tempel sebagai media dalam pembelajaran penjumlahan di kelas I digunakan karena mudah digunakan, praktis, efektif dan efisien dan sangat menarik dan menyenangkan bagi siswa. Karena pada siswa kelas I dalam pembelajaran matematika hendaknya menggunakan media yang dapat menarik perhatian serta dapat memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dengan gembira. Media gambar serta simbol-simbol bilangan yang dapat dicontoh anak sehingga anak mudah memahami operasi hitung penjumlahan.

Terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang ada, dengan penggunaan media gambar tempel pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SD Negeri Bolo Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Hal ini dibuktikan dengan: aktivitas guru kelas I di SD Negeri Bolo Kecamatan Demak Kabupaten Demak dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan media gambar tempel sudah meningkat. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan persentase ketuntasan untuk aktivitas guru. Selain itu, aktivitas siswa kelas I di SD Negeri Bolo Kecamatan Demak Kabupaten Demak dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan media gambar tempel sudah meningkat, hasil belajar siswa kelas I di SD Negeri Bolo Kecamatan Demak Kabupaten Demak tentang pembelajaran matematika telah mengalami peningkatan. (*)