Pemkab Sleman Tiadakan Agenda Khusus Malam Tahun Baru 2023

Kepala Dinas Pariwisata Sleman Ishadi Zayid. (ADIT BAMBANG SETYAWAN/ JOGLO JOGJA)

SLEMAN, Joglo Jogja – Jelang akhir tahun, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman tidak menghelat agenda khusus perayaan malam tahun baru 2023.  Hal itu dikarenakan anggaran tahun 2022 terkena refocusing akibat pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid mengungkapkan, anggaran pada tahun 2022 yang biasa dianggarkan oleh Dinas Pariwisata untuk pesta malam tahun baru mengalami refocusing. “Waktu itu karena belum terdeteksi pandemi akan melandai atau tidak, sehingga di awal memang di-refocusing semua kegiatan. Dengan pertimbangan bahwa pandemi belum melandai,” katanya Senin, (5/12).

Baca juga:  Tim Creations Media Amikom Gelar Seminar Kepemimpinan di MAN 2 Yogyakarta

Meski demikian, untuk menyambut datangnya tahun baru, pihaknya tetap akan menggelar pentas reguler pada tanggal 31 Desember dan 1 Januari siang harinya. Rencananya, perhelatan itu akan digelar di Gadu Pandang Boyong, Telogo Putri, dan Bukit Klagon. “Kita akan siapkan atraksi pentas reguler di tiga titik lokasi itu,” jelasnya.

Walaupun Dinas Pariwisata tidak mengadakan perayaan malam tahun baru, pihaknya memberikan kebebasan untuk pengelola destinasi wisata atau investor yang mau mengadakan pesta kembang api pada malam tahun baru. “Kita persilahkan masing-masing pengelola Desti wisata mengadakan peringatan, selama perijinannya dipenuhi,” tegasnya.

Baca juga:  Dispertan Kudus Siapkan Cadangan Pangan untuk Atasi Kondisi Darurat

Menurutnya, perayaan sudah bisa dijalankan selain karena pandemi sudah melandai, saat ini masyarakat sudah terbiasa untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan bersahabat dengan Covid-19. Protokol kesehatan (prokes) sudah menjadi kebiasaan dan kewajiban bagi tiap orang, sehingga bisa berjalan beriringan.

Ketika disinggung terkait kesiapan menghadapi kunjungan wisatawan pada libur tahun baru dan natal besok, Ia mengaku sudah siap. Pihaknya juga tidak memungkiri akan terjadi lonjakan wisatawan, mengingat pandemi sudah mulai reda.

“Kita mengimbau pengelola destinasi wisata mempersiapkan diri. Terutama terkait penegakan prokes jangan sampai nanti muncul klaster. Selain itu terkait kemungkinan bencana hidrometeorologi juga harus diantisipasi,” ujarnya.

Baca juga:  Tim Creations Media Amikom Gelar Seminar Kepemimpinan di MAN 2 Yogyakarta

Saat ini Dinas Pariwisata Sleman juga telah menyampaikan terkait luapan kunjungan kepada pihak pengelola wisata. Melihat jalur Wonosari sementara terputus dan ada pengalihan. “Semua sudah disiapkan, termasuk pengaturan arus lalu lintas,” tuturnya.

Bahkan kata dia, ada beberapa hotel yang okupansi untuk tahun baru sudah full boking. “Sepeti contoh hotel Amaranta di Sambirejo sampai sudah menolak pengunjung karena kamarnya sudah full,” pungkasnya. (cr5/abd)