Isvana, S.Pd
Guru Kelas SDN Bintoro 05 Demak
Pendidikan adalah investasi Sumber Daya Manusia (SDM) jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir semua negara menempatkan variabel pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu juga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2003: 79).
Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses, aspek waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Jadi, pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai pemersatu materi dalam beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka. Sehingga membuat proses belajar mengajar menjadi lebih bermakna dan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa SD khususnya kelas rendah (Kunandar, 2007: 333).
Kesulitan yang dialami guru di kelas II SDN Bintoro 05 Demak dalam mengembangkan pembelajaran tematik yaitu pada tema lingkungan. Hal ini menyebabkan pembelajaran selama ini masih monoton dan kurang menggairahkan bagi siswa. Pemahaman siswa tentang konsep lingkungan masih rendah. Tingkat pemahaman siswa yang masih rendah disebabkan oleh pembelajaran yang dilakukan guru kurang efektif. Guru hanya menggunakan metode lama dalam pembelajaran yang sifatnya hanya ceramah, tanya jawab dan penugasan.
Lingkungan merupakan hal terdekat pada diri siswa serta hal yang sangat penting dalam kehidupan siswa, karena dimana siswa itu berada, itulah yang dinamakan dengan lingkungan. Lingkungan merupakan salah satu tempat atau wahana untuk digunakan sebagai media pengajaran dalam proses belajar mengajar, karena dapat menumbuhkan minat dan merangsang mereka untuk berbuat dan membuktikannya. Melihat kondisi diatas, guru berpikir untuk menggunakan media alam sekitar.
Media alam sekitar merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar kita yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran. Media ini sangat murah namun dapat dipergunakan secara sangat efektif untuk pembelajaran. Selain itu, media alam sekitar juga dapat menghilangkan kebosanan dan kejenuhan siswa.
Melalui penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar, akan memberikan pengetahuan nyata bagi siswa, juga dimaksudkan untuk menghindari verbalisme, sebab menurut Piaget, anak usia SD pada umumnya yaitu pada taraf anak belajar mengenal sesuatu melalui benda yang nyata terlihat di lingkungan sekitarnya. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat mempermudah siswa menyerap bahan pelajaran, lebih mengenal kondisi lingkungannya, menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya, serta akrab dengan lingkungannya.
Berdasarkan hasil observasi selama beberapa waktu yang dilakukan di Kelas II SDN SDN Bintoro 05 Demak dapat diambil kesimpulan bahwa dengan media alam sekitar dapat digunakan sebagai alternatif untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam proses belajar mengajar sehingga siswa lebih aktif dan hasil belajar siswa meningkat. Selain itu dengan adanya media pembelajaran alam sekitar nyatanya dapat meningkatkan keingintahuan siswa tentang sesuatu hal yang belum ketahuinya. Sehingga pembelajaran tematik berjalan lancar dan asyik bagi siswa.
Untuk selanjutnya, guru dapat menerapkan penggunaan media alam sekitar pada pembelajaran tematik dengan tema yang lain dan menggunakan kegiatan pembelajaran yang inovatif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik proses (aktivitas) maupun produk (hasil). (*)