Belajar IPS dengan Outdoor Class Lebih Menginspirasi Peserta Didik

Oleh: Rif‘ah, S.Pd., M.H.
Guru IPS SMP Negeri 3 Demak

PEMBELAJARAN merupakan suatu proses komunikasi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan. Pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) atau madrasah tsanawiyah (MTs) merupakan gabungan dari pelajaran geografi, ekonomi, sejarah, dan sosiologi. Sehingga materinya terlalu banyak dan padat.  Hal ini menyebabkan  peserta didik merasa bosan, tidak tertarik dan berujung tidak berminat.

Untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, guru mempunyai peran yang sangat penting dalam mengarahkan peserta didiknya. Materi IPS tingkat SMP atau MTs  yang menggunakan kurikulum 2013 (K13) untuk kelas IX semester genap diantaranya mempelajari  materi ekonomi tentang Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Pengembangan Pusat-pusat Keunggulan Ekonomi untuk Kesejahteraan Masyarakat.

Agar materi ini lebih difahami sekaligus peserta didik tertarik, ada  beberapa alternatif  yang  dapat dilakukan oleh guru. Yakni dengan pembelajaran di luar kelas (outdoor class). Merupakan pembelajaran dengan melakukan kunjungan atau mendatangi pusat-pusat keunggulan ekonomi. Misalnya di pusat kerajinan rakyat, fashion, rumah produksi film, percetakan, broadcasting, dan sebagainya.

Di SMP Negeri 3 Demak, untuk menunjang pembelajaran materi Ekonomi Kreatif, biasanya dengan melakukan kunjungan ke pusat-pusat kerajinan rakyat (craft). Untuk melaksanakan  pembelajaran outdoor class ini peserta didik sebelumnya dibentuk kelompok  dengan anggota empat hingga lima anak. Masing-masing kelompok ini nantinya bekerja sama,  mendiskusikan hasil dari kunjungan ini hingga menyusun laporan.

Di tempat yang dkunjungi, peserta didik diperkenalkan dengan produk-produk yang dihasilkan, dijelaskan bagaimana proses pembuatannya, hingga pemasarannya. Dalam kegiatan ini mereka tidak hanya sekedar mengamati, tapi dapat juga terjun langsung mempraktikan bagaimana proses pembuatan produk itu dengan bimbingan. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan produk tersebut, hambatan-hambatan  yang dihadapi, dan sebagainya.

Pihak pemilik atau pengusaha biasanya juga menyampaikan kepada peserta didik bagaimana pengelolaan usahanya agar dapat menembus pasar luar negeri. Termasuk trik- trik agar usaha ini tetap eksis dalam menghadapi persaingan. Pengalaman belajar yang diperoleh selama  pembelajaran di luar kelas (outdoor class) ini  sebenarnya tidak hanya tertuju pada satu tempat saja. Tapi peserta didik dapat diajak juga singgah ditempat-tempat yang sekiranya dekat atau dilalui dari lokasi utama. Misalnya singgah di tempat-tempat bersejarah, museum, atau keadaan alam yang berkaitan dengan sejarah secara geologis.

Dari hasil kunjungan dibawah bimbingan guru mata pelajarannya, peserta didik mendiskusikan tugas-tugas yang telah diberikan. Berikutnya menyusun laporan, kemudian mempresentasikan  bersama kelompoknya masing-masing di depan kelas. Dengan demikian pembelajaran diluar kelas (outdoor class) ini membawa banyak manfaat pada peserta didik. Di antaranya adalah peserta didik menjadi bertambah semangat dan senang karena tidak monoton mendengarkan ceramah dari guru ataupun penat menghadapi buku.

Memang kegiatan pembelajaran dengan outdoor class membutuhkan dana, waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Tapi peserta didik sangat tertarik dan senang dengan kegiatan ini. Untuk itu perlu dipersiapkan jauh sebelumnya. Misalnya, peserta didik sejak awal kelas VII bisa digalakkan untuk menabung. Selain itu melakukan kunjungan ke berbagai tempat yang berhubungan dengan materi pembelajaran akan membawa banyak manfaat. Di antaranya adalah menambah wawasan tentang keragaman budaya dan sumber daya alam (SDA) yang berbeda di tiap daerah. Lalu mendidik siswa untuk selalu mensyukuri nikmat yang telah diberikan-Nya. (*)