Mudah Belajar Peninggalan Sejarah Masa Hindu, Budha Dan Islam dengan Media Gata

Farih Yuni Widiati

Oleh: Farih Yuni Widiati, S.Pd
Guru Kelas SD Negeri Cabean 1 Kecamatan Demak, Kabupaten Demak

MATERI peninggalan sejarah masa hindu, budha dan islam merupakan salah satu materi IPAS di kelas IV SD. Kondisi di kelas 4 SD Negeri Cabean 1 Kec. Demak Kab. Demak tampak bahwa sebagian besar siswa belum mencapai KKTP pada materi tersebut. Terlihat siswa kurang semangat selama pembelajaran, siswa merasa kesulitan memahami materi yang diberikan, guru juga kurang inovatif dalam merancang strategi maupun menggunakan media yang tepat. Maka harus segera diupayakan perbaikan dengan memanfaatkan media GATA.

Media GATA merupakan singkatan dari media gambar dan peta. Media adalah perantara dari sumber informasi, contohnya video, televisi, komputer, dan lain sebagainya. Alat-alat tersebut merupakn media manakala digunakan untuk menyarurkan informasi yang akan disampaikan. Misalnya seorang kepala desa ingin mengajak kerja bakti kepada warganya pada hari dan waktu tertentu, maka ia menuliskan ajakan tersebut di papan pengumuman desa. Dalam konteks ini, papan pengumuman merupakan media bagi kepala desa. Seorang presiden memberitahukan kenaikan harga BBM, pemberitahuan itu ia sampaikan melalui televisi, radio atau surat kabar. Alat-alat tersebut dapat dikatakan sebagai media. Dari penjelasan di atas, maka media itu adalah perantara untuk menyampaikan pesan tertentu dari pengirim ke penerima pesan. Dengan demikian media pertama kali digunakan sebagai alat bantu penyalur pesan.

Penggunaan media gambar dan peta agar pembelajaran di kelas lebih aktif efektif dan menyenangkan, media yang digunakan sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media tidak digunakan sebagai alat hiburan, atau tidak semata-mata dimanfaatkan untuk mempermudah guru menyampaikan materi, akan tetapi benar-benar untuk mambantu siswa dengan tujuan yang ingin dicapai.

Media dapat digunakan agar lebih memberikan pengetahuan yang kongkret dan tepat serta mudah dipahami. Prosedur belajar dapat ditempuh dalam tiga tahap, yaitu: (1) pengajaran langsung melalaui pengalaman langsung.  Pengajaran ini diperoleh dengan teknik karyawisata, wawancara, resource visitor. (2) pengajaran tidak langsung, dapat melalui alat praga. Pengalaman ini diperoleh melalui gambar, peta, bagan, objk, model, slide, film, TV, dramatisasi, dan lain-lain. (3) pengajaran tidak langsung melalui lambing kata, misalnya melalui kata-kata rumus-rumus.

Penggunaan media pembelaran memiliki beberapa fungsi sebagai berikut: 1)Fungsi komunikatif. Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan komunikasi antara penyampai pesan dan penerima pesan. Kadang-kadang penyampai pesan mengalami kesulitan manakala harus menyampaikan pesan dengan hanya mengandalkan bahasa verbal saja. Demikian juga penerima pesan, sering mengalami kesulitan dalam menagkap materi yang bersifat abstrak. 2)Fungsi motivasi. dapat kita bayangkan pembelajaran yang hanya mengandalkan suara melalui ceramah tanpa melibatkan siswa.

Setelah dilakukan inovasi pembelajaran melalui penggunaan media GATA di Kelas IV SD Negeri Cabean 1 Kec. Demak Kab. Demak, didapatkan kondisi bahwa pemahaman siswa pada materi peninggalan sejarah masa hindu, budha dan islam meningkat. Melalui media gambar dan peta siswa dapat dengan mudah memahami materi peninggalan sejarah masa hindu, budha dan islam karena pada saat pembelajaran berlangsung siswa dituntut untuk memberikan nama gambar-gambar yang disediakan serta menunjukan tempat asal gambar-gambar tersebut pada peta. Dengan demikian nama gambar, tempat yang ditunjuk siswa pada peta dan materi yang diajarkan akan lebih lama diingat di memori (otak) siswa. (*)