Tingkatan Keterampilan Menulis Pantun melalui Pendekatan Kontekstual

Oleh: Sri Soelastini, S.Pd.SD
Guru SD 1 Jati Wetan, Kec. Jati, Kab. Kudus

MENULIS adalah suatu kegiatan yang aktif dan produktif serta memerlukan cara berpikir yang. Kemampuan menulis dapat diwujudkan dengan pemahaman dalam menulis pantun. Menulis pantun adalah serangkaian kegiatan siswa menyampaikan pengetahuan/pengalaman yang dimiliki ke dalam bentuk tulisan yang ditandai oleh adanya bagian sampiran dan isi.

Pembelajaran menulis pantun dirasakan perlu karena dapat menambah daya apresiasi siswa terhadap karya sastra dan berani mengekspresikan diri melalui kata-kata. Keterampilan menulis bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan melalui uraian atau penjelasan-penjelasan semata. Siswa tidak akan memperoleh keterampilan menulis hanya dengan duduk, menyimak keterangan guru dan mencatat apa yang didengar. Pembelajaran menulis dapat berhasil jika dilakukan dengan melatih kemampuan siswa untuk membuat sebuah tulisan dengan berbagai pendekatan.

Berdasarkan hasil observasi awal di SD 1 Jati Wetan, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan. Hal ini disebabkan oleh keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis pantun yang masih kurang.

Banyak faktor yang mempengaruhi ketidak-mampuan siswa dalam menulis. Seperti guru yang belum menerapkan pembelajaran yang inovatif karena pembelajaran masih berpusat pada guru. Siswa juga belum aktif dalam pembelajaran dan tidak terlibat langsung dalam lingkungan pembelajaran. Oleh karena itu peran seorang guru sangat menentukan, sebab guru diharuskan untuk kreatif dan inovatif. Selain itu, memiliki kemampuan yang memadai dalam merancang pembelajaran menulis, terutama menyangkut pendekatan yang digunakan. Guru perlu mencari dan menerapkan pendekatan yang sesuai dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa terutama menulis pantun.

Berdasarkan diskusi dengan kolaborator, untuk memecahkan masalah pembelajaran tersebut, ditetapkan alternatif tindakan untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun. Tindakan yang ditetapkan peneliti dalam meningkatkan keterampilan guru, aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis pantun adalah menggunakan pendekatan kontekstual. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam menulis pantun adalah dengan menerapkan model pembelajaran pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning).

Model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa. Lalu mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari (Depdiknas, 2002).

Menurut Admin (2012), pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Berikutnya mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Pemecahan masalah yaitu dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. Pertama, membangun pengetahuan dasar siswa melalui pengalaman yang pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari. Siswa menganalisis pantun dengan cara membaca pantun yang diberikan oleh guru.

Kedua, melaksanakan kegiatan inkuiri. Siswa menyusun dan membuat pantun. Ketiga, mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. Dalam kegiatan pembelajaran terjadi kegiatan tanya jawab antara guru dengan siswa tentang pantun. Keempat, menciptakan masyarakat belajar. Siswa melakukan diskusi kelompok membahas pantun.

Kelima, menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran. Guru memasang kertas berukuran 60 x 100 cm yang terdapat pantun pada papan tulis. Keenam, melakukan refleksi di akhir pertemuan pembelajaran. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilaksanakan. Ketujuh, melakukan penilaian nyata. Penilaian dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa tentang pantun. (*)