KUDUS, Joglo Jateng – Beberapa hari terakhir ini, masih ada sejumlah desa di Kabupaten Kudus yang terendam banjir. Tidak menutup kemungkinan, masih ada beberapa sekolah yang turut terkena banjir.
Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus Endang Kursistiyani mengatakan, apabila sekolah belum bisa dipakai untuk offline maka diliburkan. Atau jika memungkinkan tetap dilakukan pembelajaran secara online terlebih dahulu.
“Jika memang belum memungkinkan untuk melangsungkan pembelajaran tatap muka, jangan dipaksakan dulu. Saat ini prioritaskan keselamatan terlebih dahulu,” ucap Ketua Fraksi PANHD DPD Kudus tersebut.
Pihaknya melanjutkan, harus ada koordinasi dengan pihak dinas untuk permasalahan ini. Menurutnya, lantaran persiapannya tidak hanya terhadap anak-anak atau siswa saja, namun juga dari dinas dan pihak sekolah.
“Sehingga, ada koordinasi yang baik untuk mencari solusi terkait ini seperti apa. Karena bagaimanapun di setiap titik banjir kan berbeda-beda, ada yang banjirnya langsung surut dan sekolah bisa segera dibersihkan dan bisa ditempati,” tuturnya.
Akan tetapi, ada juga wilayah yang banjirnya tak kunjung surut dan belum memungkinkan melakukan hal tersebut. Maka bisa diliburkan atau dilakukan pembelajaran secara online.
“Tapi, tetap nantinya jika kondisi sudah membaik harus ada tambahan pelajaran dan sebagainya. Seperti ditambahkan ekstra atau KBM yang tidak membebani anak-anak. Sehingga, sekolah menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi mereka,” pungkasnya. (sam/fat)