PERASAAN senang diungkapkan oleh Ayra Putri Wijayanti, saat ia diajari cara membatik. Salah satu murid Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Pati tersebut mengaku cukup tertarik pada seni menghias kain ini. Terlebih saat ia berlatih bersama Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Pati.
Siswa kelas tujuh itu merasakan pengalaman baru setelah belajar membatik selama beberapa hari. Baginya, praktek membatik secara langsung berbeda dengan belajar teori membatik di sekolah.
“Sebelumnya sudah diajari membatik dengan menonton video di sekolah. Terus ini diajari langsung. Jadinya senang dapat pengalaman baru seperti ini,” kata Gadis berumur 13 tahun itu.
Putri mengaku tertarik belajar tentang cara membatik lagi. Meski agak kesulitan, tapi ia mengaku senang sekali diajari membuat motif batik ciprat, sehingga ingin belajar lebih lagi.
Sementara itu, salah satu guru SMPN 5 Pati, Yusuf Darmawan mengatakan, praktek belajar membatik ini dilakukan supaya anak didik bisa mengerti caranya secara langsung. Karena, di dalam kelas sudah diberikan tentang teorinya.
“Biar bisa merasakan secara langsung bagaimana membuat batik ciprat seperti apa. Kalau di sekolah kan hanya teori dan video sehingga saya bawa kesini. Insyaallah sudah mulai paham. Karena di sekolah saya bekali cara seperti apa,” tutur dia. (lut/mg4)