Permainan Cakalang Tingkatkan Kemampuan Operasi Hitung Bilangan Cacah

Oleh: Purnita Adi Damayanti
Guru Kelas SD Negeri Kunir 1, Kec. Dempet Kab. Demak

TIGA aspek kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa SD, yaitu membaca, menulis dan berhitung. Hal ini sesuai dengan pernyataan Suradi (Kartika & others, 2012) bahwa pemahaman konsep operasi hitung berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa di sekolah dasar. Dari ketiga aspek tersebut pada siswa Kelas 3 SD Negeri Kunir 1 Kec. Dempet Kab. Demak yang paling bermasalah adalah aspek berhitung.

Pelajaran berhitung secara garis besar dibagi menjadi empat macam, yaitu : Penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian (Supriyati, 2013). Dari garis besar tersebut terdapat temuan bahwa rata-rata siswa kelas 3 SD Negeri Kunir 1 Kec. Dempet Kab. Demak mengalami kedala pada pembelajaran operasi hitung bilangan cacah. Berdasarkan temuan tersebut guru berinisiatif untuk pembelajaran operasi hitung bilangan cacah dengan cara permainan CAKALANG.

CAKALANG merupakan akronim dari Lacak Kartu Bilangan. Menurut Adjie (2006 : 83). Permainan adalah sembarang alat atau aktivitas yang mempunyai satu atau lebih pemenang, dimana seorang atau kelompok siswa saling ”berhadapan” melakukan kegiatan bermain dengan menggunakan aturan-aturan tertentu sehingga didapatkan seorang atau kelompok pemenang (juara).

Walaupun permainan matematika menyenangkan, penggunaannya harus dibatasi. Barangkali sekali-kali dapat juga diberikan untuk mengisi waktu, mengubah suasana yang tegang, menimbulkan minat, dan sejenisnya. Seharusnya direncanakan dengan tujuan instuksional yang jelas, tepat penggunaannya, dan tepat pula waktunya. Permainan yang mengandung nilai-nilai matematika dapat meningkatkan keterampilan, penanaman konsep, pemahaman, dan pemantapannya; meningkatkan kemampuan menemukan memecahkan masalah, dan lain-lainnya.

Keuntungan pembelajaran matematika dengan menggunakan teknik permainan adalah sebagai berikut: 1)Sudah termuat sifat-sifat cara berpikir matematika, sehingga secara langsung atau tidak langsung kita telah menanamkan dasar matematika. 2)Memperluas belajar matematika. 3)Pada umumnya siswa sekolah dasar senang melakukan permainan, seyogyanya pembelajaran matematika dapat disajikan dalam bentuk atau teknik permainan yang sesuai dengan usia atau kemampuan siswa. 4)Dalam waktu luang atau jam bebas dapat diisi dengan jenis permainan yang terarah. Model Permainan CAKALANG adalah suatu bentuk permainan mencari dan mencocokkan hasil kali suatu bilangan yang tepat.

Model Permainan CAKALANG dapat dilakukan sebagai berikut: 1)Siswa dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kecil masing-masing beranggotakan 5-6 siswa. Setiap putaran permainan diikuti oleh semua kelompok. 2)Waktu setiap putaran lebih kurang 5 menit. 3)Guru menunjukkan salah satu kartu yang merupakan hasil dari suatu penjumlahan. 4)Siswa mencari dan memilih kartu siswa yang berupa penjumlahan dua bilangan yang sesuai dan cocok dengan kartu guru.

Sarana Permainan CAKALANG terdiri dari 1)Kartu untuk guru. Kartu untuk guru dibuat dari kertas cukup tebal, misalnya kertas karton yang dilapisi dengan kardus dengan ukuran lebih kurang setengah folio. Kartu untuk guru bertuliskan hasil penjumlahan dari fakta dasar yang dipilih. Lomba ini dilakukan 5 kali permainan dalam satu putaran, maka kartu guru harus berjumlah lima kartu terdiri atas hasil penjumlahan yang mempunyai beberapa alternative jawaban, misal : 5,6,7,8,9. 2)Kartu untuk kelompok. Kartu untuk siswa dibuat dari kertas manila atau kertas buffalo, dan untuk setiap kelompok, kartu yang diberikan berbeda warna agar memudahkan dalam pensekoran. Kartu untuk siswa berukuran lebih kecil dari kartu untuk guru misalnya seperempat kertas folio dan berisi penjumlahan dari dua bilangan satu angka. Banyak kartu siswa lebih kurang 100 kartu yang terdiri dari jawaban yang mungkin dari kartu guru ditambah beberapa kartu, agar siswa tetap memilih kartu-kartunya sampai kartu guru yang terakhir dimainkan.

Penerapan Permainan CAKALANG sangat cocok diterapkan pada operasi hitung bilangan cacah terutama pada operasi perkalian. Model Permainan CAKALANG sukses memotivasi siswa kelas 3 SD Negeri Kunir 1 Kec. Dempet Kab. Demak untuk lebih menyukai Matematika yang selama ini sulit dipahami dan kurang berhasil. Model permainan CAKALANG (lacak kartu bilangan) menanamkan konsep belajar dengan pemahaman tinggi serta menyenangkan melalui permainan yang menarik.

Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penerapan model permainan CAKALANG (lacak kartu bilangan) berpengaruh positif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran operasi bilangan cacah. Berdasarkan seluruh pembelajaran operasi dan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa permainan CAKALANG (lacak kartu bilangan) dapat membuat siswa Kelas 3 di SD Negeri Kunir 1 Kec. Dempet Kab. Demak senang belajar berhitung karena mempermudah memahami konsep perkalian. Model Permainan CAKALANG dapat meningkatkan kemampuan operasi hitung bilangan cacah (perkalian dua bilangan satu angka, dimana hasilnya sampai dengan 100). (*)