KENDAL, Joglo Jateng – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) UIN Walisongo Semarang ke-15 posko 23 Desa Wonosari, Kendal, melakukan pendampingan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) cistik dan keripik pisang. UMKM tersebut adalah milik warga RW 7 Desa Wonosari, di Rumah Ketua RW 7, Kamis (12/01).
Kelompok UMKM terdiri atas gabungan Kelompok Warga Tani (KWT) Ngudisari Wanita Soponyono, Kendal. Pendampingan dilakukan secara langsung oleh mahasiswa KKN MIT UIN Walisongo ke rumah tempat produksi.
Mustika, salah satu mahasiswa KKN MIT UIN Walisongo Semarang mengatakan, program ini bertujuan agar dapat meningkatkan finansial warga Desa Wonosari. Selain itu, pengembangan UMKM, khususnya di RW 7 Soponyono diharapkan dapat menjadi contoh untuk desa yang lain.
“Harapannya program pendampingan UMKM ini mendorong lebih banyak UMKM di Desa Wonosari. Semoga ini bisa mendukung penguatan ekonomi masyarakat agar lebih sejahtera kedepannya,” harapnya.
Mahasiswa berfokus pada pengembangan aspek pelabelan dan pemasaran, dengan mendaftarkan label P-IRT untuk produk cistik dan keripik pisang. Selain itu, para mahasiswa juga memberikan pelatihan pemasaran dengan marketplace, sehingga produk UMKM tersebut diharapkan bisa semakin dikenal masyarakat luas dan menarik daya beli di era digital.
“Sebelumnya, cistik dan keripik pisang milik warga RW 7 Desa Wonosari belum mempunyai kejelasan identitas serta belum memiliki sistem pemasaran secara digital. Setelah berdiskusi dengan KWT Ngudisari Wanita di Wonosari, Kendal, akhirnya ditetapkan bahwa produk perlu didaftarkan P-IRT dan dipasarkan melalui marketplace,” tutur Mustika.
Saat diadakan pendampingan, KWT Ngudisari Wanita RW 7 Desa Wonosari terlihat antusias berdialog membahas beberapa hal yang dapat menunjang pengembangan UMKM warga.
Sementara itu, Ketua RW 7 sekaligus Koordinator KWT Ngudisari Wanita Wonosari, Gayatri menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa KKN karena berkenan membantu mendaftarkan dan memasarkan produk warga.
“Semoga dengan ini, pemasaran menjadi lebih luas dan semakin banyak terjual,” harapnya.
Dengan melakukan pendampingan produk UMKM, Mahasiwa KKN UIN Walisongo bisa secara langsung memberikan peran nyata di tengah masyarakat. (*/mg4)