Snowball Throwing Tingkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Oleh: Rokhanah, S.Pd.SD.
Guru SDN 03 Pesantren, Kec. Ulujami, Kab. Pemalang

BAHASA Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang nampak mudah namun dapat menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipahami. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III SDN 03 Pesantren, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang masih memerlukan perbaikan dalam menerapkan strategi pembelajaran.

Pembelajaran merupakan proses tindakan yang diupayakan oleh guru untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Sasaran akhirnya adalah siswa belajar, dan untuk itu guru dapat memfasilitasi terjadinya proses belajar. Sehingga interaksi yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar bervariasi.

Uno dan Mudin (2011:7) mengemukakan bahwa metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pemberian metode pembelajaran yang kurang tepat akan berdampak kepada proses pembelajaran yang kurang maksimal.

Guru sangat berperan untuk menghadapi situasi ini. Guru berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran yang akan digunakan harus membuat siswa dapat belajar dengan efektif dan menguasai bahan pelajaran. Guru harus bisa membuat suasana pembelajaran yang kondusif. Yaitu pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi bersemangat, motivasi belajar siswa meningkat, dan siswa tidak mudah bosan untuk mengikuti proses pembelajaran. Hal tersebut menjadikan guru kelas III SD Negeri 03 Pesantren, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang menerapkan model snowball throwing pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

Model snowball throwing cocok digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia karena dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk berkelompok merumuskan pertanyaan secara sistematis. Selain itu, metode ini juga dapat membangkitkan keberanian siswa dalam mengemukakan pertanyaan kepada teman lain maupun guru. Kemudian dapat melatih siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan baik. Lalu merangsang siswa mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang didiskusikan. Berikutnya dapat melatih kesiapan siswa, serta memungkinkan siswa untuk saling memberikan pengetahuan (Sipranata, 2013:11).

Langkah-langkah model Snowball Throwing adalah sebagai berikut. Pertama, guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Kedua, guru memberikan apersepsi berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. Ketiga, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Keempat, guru menjelaskan materi yang ada. Kelima, guru membentuk kelompok-kelompok dengan memperhatikan keheterogenan siswa.

Keenam, guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk menjelaskan materi. Ketujuh, masing-masing ketua kelompok menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada teman sekelompoknya. Kedelapan, masing-masing siswa dalam kelompok diberi satu lembar kertas kerja. Kemudian siswa menuliskan satu pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. Kertas kerja tersebut dibuat seperti bola dan dilemparkan ke kelompok lain sesuai arahan yang diberikan oleh guru.

Setelah siswa mendapat satu bola atau satu pertanyaan, siswa diberi kesempatan untuk mendiskusikan jawaban dan menuliskannya di kertas kerja yang diberikan. Langkah selanjutnya, tiap kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan jawaban dan menanggapi hasil diskusi. Langkah terakhir yaitu dilakukan evaluasi.

Metode pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan minat dan motivasi belajar pada siswa. Selain itu meningkatkan penguasaan materi yang telah diajarkan, meningkatkan keaktifan siswa, dan meningkatkan kerjasama siswa dalam kegiatan diskusi kelompok. (*)