PATI, Joglo Jateng – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati menilai konsep tanaman buah jadi solusi untuk memulihkan gundulnya hutan di Pegunungan Kendeng. Mengingat, kawasan tersebut saat ini masih didominasi tanaman semusim.
“Konsep tanaman buah akan meningkatkan keberhasilan (pemulihan hujan di pegunungan Kendeng). Asal tanaman tersebut hidup. Masyarakat yang menanam jagung masih melihat dari sisi ekonomis saja, mungkin konsep sekarang yang ada tanaman buah, saya pikir lebih cepat,” kata Kepala DLH Pati Tulus Budiharjo, Kamis (26/1/2023).
Dia menyebut bahwasanya tanaman semusim dapat berdampingan dengan tanaman berbuah. Meski pihaknya tak bisa menyebutkan jangka waktu pemulihan hutan di pegunungan Kendeng.
“Konsepnya yang dekat permukiman ditanami buah, kalau DLH hampir pasti kalau melakukan penanam pasti pohon buah. Karena kita pinginnya tidak di tebang. Kalau soal waktunya kita tak bisa memperkirakan,” ucapnya.
Tulus membenarkan bahwa kondisi hutan di pegunungan Kendeng saat ini gundul. Terlebih ia juga melihat tumbuhan di kawasan tersebut di dominasi oleh tanaman semusim seperti jagung.
Oleh karena itu, pihaknya merencanakan penanaman di Prawoto Kecamatan Sukolilo pada bulan depan. Setelah sebelumnya, Pemkab Pati juga telah melakukan penanaman di Tambakromo.
“Dalam waktu singkat kita akan melakukan penanaman di Prawoto. Diawal bulan Februari. Dengan Target penanaman 10 ribu bibit tanaman. Tanaman buah-buahan tentunya,” tandas dia.
Sebagai tambahan informasi, kerusakan hutan di pegunungan Kendeng disinyalir menjadi pemicu banjir bandang di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Pati. Pasalnya, hutan sebagai resapan air hujan dianggap tak berfungsi lagi. (lut/fat)