Kudus  

Pemkab Siap Bangun Kudus Lebih Hijau

PENGHARGAAN: Bupati Kudus HM Hartopo menunjukkan penghargaan Sekolah Adiwiyata yang diterima SMP 1 Mejobo Kudus, beberapa waktu lalu. (ISTIMEWA/JOGLO JATENG)

“Kami siap untuk mengikuti arahan dari Kementerian LHK untuk terus berbenah dalam menjaga kelestarian lingkungan. Jadi tidak hanya di lingkungan sekolah-sekolah saja, namun juga siap untuk membangun Kudus yang lebih hijau,”
Bupati Kudus HM Hartopo.

KUDUS, Joglo Jateng – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) memberikan penghargaan sekolah adiwiyata tingkat nasional kepada SMP 1 Mejobo Kudus, beberapa waktu lalu. Penghargaan itu diberikan lantaran, telah menerapkan Gerakan Peduli Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS).

Bupati Kudus HM Hartopo mengapresiasi, penghargaan yang diraih SMP 1 Mejobo tersebut. Lantaran, hal ini bisa menjadikan motivasi bagi sekolah-sekolah lainnya untuk menerapkan program lingkungan hidup yang positif ini.

“Kami siap untuk mengikuti arahan dari Kementerian LHK untuk terus berbenah dalam menjaga kelestarian lingkungan. Jadi tidak hanya di lingkungan sekolah-sekolah saja, namun juga siap untuk membangun Kudus yang lebih hijau,” ucapnya.

SINERGI: Dari Kiri, Kepala Disdikpora Kudus Harjuna Widada, Kepala SMP 1 Mejobo Aksis Darmawan, Bupati Kudus HM Hartopo dan Kepala Dinas PKPLH Kudus Abdul Halil, usai menerima penghargaan Sekolah Adiwiyata yang diselenggarakan Kementerian LHK Republik Indonesia, beberapa waktu lalu.

Pihaknya juga mengapresiasi seluruh pihak terkait, yang telah bersama menjaga kelestarian lingkungan, untuk masa depan yang lebih baik. Pasalnya, lingkungan ini nantinya untuk generasi mendatang dan kelestarian alam.

“Memang untuk melakukan itu semua memerlukan waktu. Akan tetapi, kami akan tetap mengusahakan yang terbaik untuk Kudus agar lebih hijau,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Menteri LHK Alue Dohong mengimbau, para pejabat untuk terus mendorong stakeholder. Yakni agar dapat mewujudkan lingkungan yang sehat di suatu daerah.

“Dorongan yang perlu dilakukan kepada stakeholder, yakni dapat memperbaiki seperti manajemen sampah, konservasi energi, dan menanam pohon atau tanaman. Kemudian, juga memperbaiki sanitasi dan drainase,” ujarnya. (sam/fat)