Ekstrakurikuler Berbasis Kearifan Lokal Meningkatkan Minat Siswa Terhadap Budaya

Oleh: Widodo Supriyanto, S.Pd
Guru IPS SMP N 3 Belik, Kab. Pemalang

EKSTRAKURIKULER merupakan pembelajaran di luar jam intrakurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan salah satu bakat dan minat siswa. Misalnya olah raga, kesenian, berbagai macam keterampilan, dan kepramukaan. Kegiatan ini merupakan wadah bagi siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan tersebut. Ektrakurikuler bertujuan agar siswa dapat memperluas wawasan pengetahuan dan mendorong pembinaan sikap atau nilai-nilai positif.

Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman budaya. Mulai dari kesenian hingga adat istiadat yang telah mendapat pengakuan dari berbagai bangsa di seluruh dunia. Oleh sebab itu, banyak negara yang tertarik mengunjungi Indonesia untuk mempelajari dan mengenalnya lebih dekat. Tentunya pengenalan budaya harus diselaraskan dengan orientasi pendidikan yang luas. Sebab, budaya membutuhkan pendidikan untuk mengaplikasikanya menjadi suatu bentuk yang menarik dan memiliki ciri khas.

Pendidikan tanpa budaya sama artinya dengan makanan yang tampak nikmat namun hambar tanpa rasa. Secara filosofisnya, pendidikan berasal dari budaya manusia yang telah mengakar. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan. Karena proses pendidikan terjadi didalam lingkungan manusia yang berbudaya.

Kearifan lokal merupakan budaya yang dimiliki oleh masyarakat tertentu dan di tempat-tempat tertentu yang mengandung nilai-nilai yang dapat dijadikan sebagai sarana pembangunan karakter bangsa (Ramdani, 2018). Didalam sekolah terdapat kegiatan ekstrakulikuler yang dimana kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat memperluas wawasan pengetahuan serta mendorong pembinaan sikap atau nilai-nilai.

Ekstrakurikuler berbasis kearifan lokal yang dilaksanakan di SMP Negeri 3 Belik memberikan fasilitas kepada siswa untuk mempelajari budaya lokal yang ada di daerah dimana siswa berada atau tinggal. Ekstrakurikuler berbasis kearifan lokal yang dilaksanakan di SMP Negeri 3 Belik salah satunya adalah seni tari tradisonal yang menampilkan sebuah tarian khas dari daerah Belik. Yaitu tarian nanas madu Pemalang yang menggambarkan aktifitas petani lokal nanas madu yang tidak dimiliki oleh daerah lain.

Kegiatan  ekstrakurikuler berbasis kearifan lokal seirama dengan upaya pemerintah dalam melestarikan budaya yang ada di Indonesia. Seperti yang tertuang dalam Undang-undang nomor 32 tahun 2009 pasal 1 ayat (30) yang menyatakan bahwa kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat. Untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.

Dengan adanya kegiatan sekolah seperti ekstrakurikuler berbasis kearifan lokal, diharapkan siswa sebagai generasi penerus bangsa tidak meninggalkan budayanya sendiri dan beralih kepada budaya asing. Sehingga dapat melahirkan generasi yang berkepribadian Indonesia. Menggali dan melestarikan berbagai unsur kearifan lokal, tradisi dan pranata lokal, termasuk norma dan adat istiadat bermanfaat efektif dalam pembentukan karakter (Fajarini, 2014).

Dengan adanya kegiatan ekstrakulikuler berbasis kearifan lokal, tentunya akan membuat siswa lebih memahami pentinganya menjaga dan melastarikan budaya yang ada. Hal ini juga akan membangun kepribadian siswa yang berkarakter dan berpengetahuan luas. Sekolah menjadi tempat strategis untuk menumbuhkan cinta budaya pada diri siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler berbasis kearifan lokal. Sehingga sekolah akan dipandang baik dalam pembentukan nilai budaya pada siswa. Dengan demikian, tugas guru akan menjadi mudah dalam menanamkan nilai kearifan lokal pada siswa. Karena setelah mengikuti ektrakurikuler, siswa akan tumbuh rasa cinta akan budaya daerahnya masing-masing. Siswa juga dapat ikut menjaga dan melastarikan budaya lokal. Dengan begitu, kearifan lokal tidak akan menghilang.

Para anak muda harus bisa meneruskan apa yang sudah dijaga terdahulunya. Seperti tradisi-tradisi dan budaya lokal yang harus dirawat dan dilestarikan. Dengan adanya kegiatan ektrakulikuler berbasis kearifan lokal akan menciptakan karakter/kepribadian siswa yang berbudi luhur. (*)