Pati  

Harga Cabe Kian Pedas

BERJUALAN: Salah satu pedagang di Pasar Puri Pati sedang menata barang jualannya, belum lama ini. (LUTHFI MAJID/JOGLO JATENG)

PATI, Joglo Jateng – Harga cabe di Kabupaten Pati naik dalam waktu belakangan ini. Kenaikan harga komoditas itu diakibatkan karena faktor cuaca. Bahkan, harga cabe rawit hijau tembus mencapai Rp 60 ribu.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdagperin) Kabupaten Pati Hadi mengatakan, harga cabe di pasaran perlahan naik sejak akhir tahun lalu. Akan tetapi dalam sepekan ini harganya tertinggi ketimbang sebelumnya.

Selamat Idulfitri 2024

“Dulu pernah dibawah Rp 30 ribu terus naik. Cabe rawit hijau Rp 60 ribu per kilo, jadi ada kenaikan Rp 5 ribu dari hari sebelumnya. Cabe merah keriting Rp 40 ribu, cabe merah Rp 45 ribu, rawit merah Rp 55 ribu,” jelas Hadi, Jumat (3/2/2023).

Baca juga:  Puluhan Warga Dukuhseti Hadang Truk Tambang

Dia menjelaskan, harga komoditas tersebut setiap hari naik turun. Faktornya karena cuaca buruk yang mengakibatkan petani gagal panen. Sehingga terjadi kelangkaan pasokan di pasar-pasar tradisional.

Terlebih, kata Hadi, petani di Pati penghasil cabe terbilang sedikit. Karena banyak yang beralih ke komoditas lain. Seperti halnya petani di kecamatan Wedarijaksa dan Trangkil.

“Faktor pertama cuaca, apalagi di Pati kemarin juga banjir, dan lahan-lahan yang menanam cabe banyak yang gagal panen. Sehingga kita hanya mengandalkan cabe dari daerah Ambarawa dan Kopeng. Tapi pasokan terdakang juga turun. Sehingga harga di tingkat pedagang naik,” ujar dia.

Baca juga:  Dewan Janji Awasi Pasokan Gas Melon

Akibat kenaikan harga cabe ini, membuat pedagang mulai mengeluh. Salah satunya Sumiyati pedagang di Pasar Puri Pati. Dia menyebut tingginya harga komoditas tersebut karena kurangnya pasokan.

“Harga cabai naik semua. Harga sembako juga pada naik. Pembelinya juga turun. Saya ambil dari Juwana dan Jawa Timur. Stok aman cuma pelanggannya kurang. Pelanggan juga mengeluh,” keluhnya. (lut/fat)