JEPARA, Joglo Jateng – Eksistensi ukir dan usaha mebel di Jepara mendekati fase degradasi. Untuk mengatasi hal itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara Haizul Maarif atau akrab disapa Gus Haiz mengingatkan pentingnya peningkatan sumber daya manusia (SDM) ukir dan mebel. Sehingga, konsistensi dinilai harus.
Pada Dialog Interaktif di Radio R-Lisa, Gus Haiz menyampaikan perlunya peran pemerintah untuk mengangkat potensi di bidang ukir dan mebel. Yakni agar bisa kembali mengangkat eksistensi kerajinan khas masyarakat Jepara tersebut.
“Meski pengusaha ukir dan mebel sudah mandiri, namun pemerintah harus tetap hadir untuk mengangkat potensi ini,” papar Gus Haiz, belum lama ini.
Menurutnya pemerintah harus melakukan evaluasi dan menyusun strategi untuk membuat pelaku mebel dan ukir. Termasuk UMKM agar bisa berkembang. Harus di dukung dengan kebijakan pemerintah.
“Masalah upah pekerja ukir harus dipikirkan. Adanya SMK Ukir yang tidak ada peminatnya juga harus menjadi perhatian kita bersama,” ujarnya.
Di sisi lain, menurutnya, kearifan lokal harus mendapat perhatian. Sehingga kesejahteraan pelaku ukir ini tidak diabaikan dan tetap mendapat perhatikan. Karena hal itu, Gus Haiz berpesan kepada masyarakat dan para pelaku usaha agar bisa menaikkan kembali eksistensi ukir dan mebel.
“Kita tidak bisa memaksakan selera pasar. Tapi kerajinan ukir dengan sentuhan tangan adalah kekuatan. Jati diri ukir agar terus terjaga sebagai ciri khas Jepara,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jepara, Eriza Rudi Yulianto mengatakan, pemerintah berupaya menjaga eksistensi ukir dengan mengikuti berbagai pameran. Baik di tingkat regional maupun internasional.
Saat ini pihaknya tengah dipersiapkan, untuk mengikuti pameran IFEX 2023 di JIExpo Kemayoran Jakarta pada 9-12 Maret 2023 mendatang. “Untuk pameran IFEX nanti, kita sudah tidak di pojok lagi. Ada perubahan untuk Jepara yang lebih baik,” kata dia. (cr2/mg4)
