PATI, Joglo Jateng – MTsN 1 Pati menggelar Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dengan menghadirkan narasumber handal, Amiroh Ambarwati dari Widyaiswara BDK Semarang. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menguatkan implementasi kurikulum merdeka.
Kepala MTsN 1 Pati Ali Musyafak memaparkan, pelaksanaan bimtek tersebut dimaksudkan sebagai penguatan pengimplementasian Kurikulum Merdeka di MTsN 1 Pati. Sehingga nantinya dapat diterapkan para guru dalam mengajar.
“Alhamdulillah, di hari pertama ini seluruh guru sangat antusias dan memanfaatkan kesempatan yang ada untuk saling sharing. Harapan kami, setelah kegiatan bimtek, bapak ibu guru langsung mempraktikkan ilmu yang disampaikan oleh bu Amiroh,” ungkap Syafak.
Dalam kesempatan itu, Amiroh, memaparkan materi IKM secara gamblang dan jelas. Ia meminta agar Kurikulum Merdeka tidak hanya dipahami sekadar transformasi dokumen administrasi saja. Akan tetapi dalam hal implementasi pelaksanaan pembelajaran.
Karena menurutnya, yang lebih penting adalah layanan diferensiasi pembelajaran. Di mana dalam layanan tersebut, guru mampu memahami setiap siswa yang memiliki kemampuan, karakter, bakat, minat, bahkan cara belajar yang berbeda.
“Itulah hal mendasar yang perlu bapak ibu siapkan sejak awal. Mari bersama-sama kita bangun komitmen, kita buka diri untuk melihat dan menerima perubahan Kurikulum Merdeka di implementasi bagian pelaksanaan pembelajaran. Kuncinya adalah siap melakukan dan memberi layanan diferensiasi pembelajaran,” jelas dia.
Dalam hal pengembangan tujuan pembelajaran, lanjut Amiroh, guru harus mengindahkan beberapa prinsip yang menjadi pijakan rancangan pembelajaran pada Kurikulum Merdeka. Prinsip pembelajaran yang paling mendasar yakni mewarnai ciri khas kemadrasahan adalah berorientasi pada nilai ibadah dan masa depan.
“Mengiringi Kurikulum Merdeka ada satu kunci lagi yaitu kolaborasi. Di Kurikulum Merdeka tidak akan bisa bekerja sendiri-sendiri, perlu ada kolaborasi. Saya rasa ini sudah tumbuh dan dikembangkan di MTsN 1 Pati. Jadi nuansa ukhrowi, dimensi dan nilai-nilai ibadah mohon bapak ibu munculkan di dalam rumusan tujuan pembelajaran,” pungkasnya. (lut/fat)