Mudahnya Belajar KPK dan FPB melalui Media Dakon Bilangan

Oleh: Murdayatun, S.Pd.SD
Guru SDN 01 Botekan, Kec. Ulujami, Kab.Pemalang

MATEMATIKA merupakan salah satu pelajaran yang harus dikuasai siswa di sekolah dasar selain muatan pelajaran yang lain. Satu dari sejumlah materi muatan pelajaran matematika yang harus dipelajarai siswa yaitu Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB). Dalam melaksanakan pembelajaran tersebut, guru harus menguasai materi yang diajarkan.

Beberapa cara yang dapat dilakukan guru adalah menggunakan alat peraga yang dapat membuat siswa mengerti dan fokus terhadap materi yang dijelaskan. Selain itu guru harus bisa memotivasi siswa dalam belajar agar siswa lebih bersemangat dan pada akhirnya hasil belajar meningkat.

Kesulitan yang dialami guru dalam pembelajaran matematika adalah kurang bisa membangkitkan semangat siswa untuk mempelajarinya. Dampak dari permasalahan tersebut adalah hasil belajar siswa rendah. Untuk mengatasi kesulitan siswa pada materi KPK dan FPB, guru menggunakan media dakon bilangan.

Menurut Munadi (2008:7), media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana. Sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif, dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efektif dan efisien.

Permainan dakon bilangan terdiri dari papan dakon dan kelereng dua warna. Syarat untuk melakukan kegiatan permaianan ini adalah siswa harus menguasai kelipatan bilangan. Maka, hal pertama yang disampaikan guru adalah berkaitan dengan istilah faktor. Yakni pembagi habis bilangan asli oleh bilangan asli.

Syarat untuk melakukanan kegiatan permaianan ini menentukan KPK adalah siswa harus menguasai kelipatan bilangan. Contoh kegiatan untuk menentukan KPK dari bilangan 3 dan 4. Pertama, siapkan permainan dakon dengan dua kelereng beda warna. Misalnya warna merah untuk kelipatan 3 dan warna hijau untuk kelipatan 4. Kedua, siswa diminta untuk memasukan satu kelereng merah ke setiap lubangan bilangan kelipatan 3 (3,6,9,12,15,18,21,24,27,30) dan seterusnya. Ketiga, siswa diminta untuk memasukan kelereng warna hijau ke setiap lubangan bilangan kelipatan 4 (4,8,12,16,20,24,28,32,36,40,44) dan seterusnya. Sedangkan syarat melakukan kegiatan permainan untuk FPB adalah anak juga harus sudah menguasai faktor bilangan.

Contoh kegiatan untuk menentukan FPB bilangan 8 dan 12 adalah sebagai berikut. Pertama, siapkan permainan dakon dengan dua warna kelereng. Kedua, buatlah kesepakatan dengan siswa. Misal merah untuk faktor 8 dan hijau untuk faktor 12. Ketiga, menyuruh siswa untuk memasukkan kelereng ke lubang dakon bilangan yang merupakan faktor 8 (1,2,4 dan 8) dan masukkan kelereng hijau ke lubang dakon bilangan yang merupakan faktor 12 (1.2,3,4,6 dan 12).

Akan terlihat bahwa lubang dakon yang mendapat 2 kelereng yaitu 1, 2, dan 4. Keempat, anak diberi informasi bahwa bilangan yang mendapat dua kelereng disebut faktor persekutuan dari 8 dan 12. Karena bilangan 4 merupakan faktor terbesar, maka disimpulkan bahwa FPB dari 8 dan 12 adalah 4.

Kelebihan media dakon bilangan adalah siswa lebih mudah memahami materi dan siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Selain itu melatih siswa berkomunikasi dalam kelompok dan dakon sebagai alternatif lain dari penggunaan pohon faktor dan garis bilangan. Sedangkan kelemahan/kekurangan media dakon adalah kurang fleksibel dibawa karena ukurannya besar. Kemudian perhitungan kelipatan dan faktor persekutuannya terbatas, sebab semakin banyak jumlah mangkuk maka akan semakin panjang wadah dakon.

Namun dari kelebihan dan kelemahan tersebut, media dakon tetaplah memudahkan siswa kelas V SDN 01 Botekan untuk memahami materi KPK dan FPB. Selain itu suasana kelas menjadi akrab dan pembelajaran berlangsung efektif. Siswa pun lebih bersemangat dalam pembelajaran. Dan ketika siswa lebih bersemangat, guru menjadi lebih mudah untuk memberikan materi selanjutnya. (*)