Penggunaan Media pada Operasi Bilangan Bulat

Oleh: Mei Setio Budianto, S.Pd.SD
Guru SD N 03 Asemdoyong, Kec. Taman, Kab. Pemalang

DALAM proses pembelajaran matematika pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, pada dasarnya peserta didik belum mampu menghitung dengan baik dan benar. Model pembelajaran serta strategi belajar mengajar yang diterapkan dan digunakan oleh guru kadang kurang bisa dipahami oleh siswa. Sehingga siswa sangat lambat dalam menerima materi pembelajaran.

Selamat Idulfitri 2024

Pada umumnya, siswa akan lebih cepat bosan jika dalam proses belajar mengajar hanya menggunakan model pembelajaran ceramah dan kurang menggunakan media pembelajaran. Sehingga siswa merasa kesulitan untuk mengingat dan memahami materi pembelajaran yang disampaikan. Bagi anak yang tingkat kecerdasannya tinggi, tentu saja tidak ada masalah. Akan tetapi bagi anak yang cara berfikirnya lambat akan sangat kesulitan dan kurang bisa memahami terhadap materi yang disampaikan.

Baca juga:  Implementasi Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Sering ditemukan siswa tampak mengalami kesulitan ketika harus menghitung serta tidak tahu bagaimana cara menghitung dengan mudah dan menyenangkan. Sehingga pelajaran matematika tidak menjadi suatu momok atau hal yang menakutkan bagi siswa ketika berada di sekolah. Hasil pengamatan di dalam kelas saat pembelajaran matematika berlangsung, siswa kelas VI cenderung pasif dan aktivitas belajar siswa sangatlah kurang. Hal ini berdampak pada nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat. Untuk mengatasi masalah tersebut, seorang guru di tuntut untuk melakukan  berbagai cara dengan menggunakan berbagai strategi belajar mengajar yang tepat dan sesuai dengan karakteristik anak.

Salah satunya yaitu menggunakan media. Pengertian media pembelajaran menurut Azhar (2011) adalah alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas. Media garis bilangan merupakan sebuah alat peraga atau suatu media yang digunakan dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran matematika dengan memanfaatkan karton atau papan kayu. Bisa juga dengan membuat kotak-kotak di lantai menyerupai papan yang tiap permukaannya diberi tulisan berupa lambang bilangan bulat. Media tersebut digunakan untuk memperagakan cara menghitung. Hal itu dilakukan untuk mempermudah pemahaman siswa terhadap pembelajaran operasi penjumlahan atau pengurangan bilangan bulat.

Baca juga:  Pengaruh Pendidikan Orang Tua terhadap Minat Menyekolahkan Anak

Tindakan yang dilakukan adalah, pertama-tama menyiapkan media garis bilangan untuk menghitung operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Siswa melihat soal yang sudah disediakan dipapan tulis. Pengoperasiannya adalah sebagai berikut. Pertama, salah satu siswa ditunjuk maju pada posisi awal menghadap kekanan diangka nol. Kedua, posisikan pada angka sesuai dengan soal.

Ketiga, jika penjumlahan maka arahnya maju ke kanan sesuai soal. Jika pengurangan maka arahnya mundur sesuai pada soal. Keempat, berhenti pada angka terakhir yang merupakan hasil. Kemudian menghitung di depan kelas secara bergantian. Dengan menggunakan media garis bilangan, siswa menjawab soal yang sudah tersedia.

Baca juga:  Implementasi Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil penerapan media tersebut, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika materi menghitung operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat mengalami peningkatan. Tentunya juga berdampak pada meningkatnya hasil belajar. Guru sangat terbantu dalam menjelaskan, menginformasikan, dan memberikan pemahaman terhadap siswa. Siswa juga lebih aktif, terbimbing, termotivasi, dan memahami materi. (*)