Pati  

Perhutani Pati Siap Akomodir Tanaman Buah

Administratur KPH Pati, Arif Fitri Satria (kanan). (LUTHFI MAJID/JOGLO JATENG)

PATI, Joglo Jateng –  Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kabupaten Pati siap mengakomodir keinginan masyarakat untuk mengganti jenis tanaman hutan di pegunungan Kendeng. Hal tersebut sebagai bentuk komitmen untuk pemulihan hutan.

Administratur KPH Pati Arif Fitri Satria mengungkapkan, pihaknya akan menyesuaikan jenis tanaman sesuai keinginan masyarakat. Yang sebelumnya tanaman kehutanan berupa jati akan diganti menjadi tanaman buah-buahan. Namun peralihan tersebut juga membutuhkan persiapan.

Selamat Idulfitri 2024

“Setelah kejadian bencana, masyarakat menginginkan tanamannya buah-buahan. Ini menjadikan kami harus ada penyesuaian dulu. Kami harus melakukan adaptasi. Sementara kami belum menyiapkan bibit tanaman buah-buahan,” kata Arif, belum lama ini.

Baca juga:  BPBD Pati Sebut Sesar Kendeng Masih Aktif

Menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya kedepan berencana menyiapkan bibit tanaman buah-buahan. Selain merespon usulan dari masyarakat, tanaman berbuah juga dinilai evektif untuk memulihkan fungsi hutan.

“Mulai tahun ini kita akan menyiapkan bibit buah-buahan. Tanaman buah-buahan saya pikir masih evektif. Jadi tanamannya yang penting berkayu atau tanaman buah-buahan yang keras. Saya pikir keinginan masyarakat ini juga baik,” ujarnya.

Meksipun begitu, KPH Pati tetap meminta masyarakat agar tak mematikan rumput di hutan. Apalagi diseprot menggunakan pestisida. Karena, rumput sebagai penahan air saat hujan turun.

Baca juga:  Penumpang Bus AKAP Turun Drastis

“Dibawahnya juga harus ada rumput-rumput yang menahan aliran air. Jadi permukaan tanah harus tertutup rumput. Kalau polos tidak ada rumputnya sama saja aliran air akan membawa tanah. Jadi rumput di hutan jangan sampai diseprot,” imbuhnya.

Sebelumnya, KPH Pati berencana memulihkan hutan di pegunungan Kendeng secara bertahap. Seperti yang dilakukan pada 2022 lalu. Yakni melakukan penanaman di lahan seluas 619 hektare.

Kemudian penanaman dilanjutkan pada 2023 di lahan seluas 975 hektare. Kemudian pada 2024 di lahan seluas 1.488 hektare, 2025 di lahan seluas 827 hektare, 2026 di lahan seluas 284 hektare, dan 2027 di lahan seluas 287 hektare. Sehingga di total menjadi seluas 3.982 hektare. (lut/fat)