KLATEN, Joglo Jateng – Minyak goreng sangat umum digunakan oleh masyarakat di indonesia untuk memasak dan menggoreng. Namun, minyak goreng yang sudah dipakai menghasilkan limbah berupa minyak jelantah yang tidak baik untuk kesehatan jika digunakan kembali untuk menggoreng.
Penggunaan kembali minyak jelantah dapat meningkatkan resiko penyakit seperti obesitas, kanker, alzheimer, dan lain-lain. Karena kandungan senyawa aldehid dalam minyak jelantah bisa berubah menjadi senyawa karsinogen yang memicu kanker.
Minyak jelantah yang langsung dibuang ke lingkungan pun dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, karena dapat menggumpal dan menutup pori-pori tanah. Sehingga tanah tidak dapat menyerap air dengan baik dan berpotensi menimbulkan banjir.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Tim I Undip Tahun 2022/2023 melakukan demonstrasi pengolahan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Tepatnya di Desa Kupang, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten.

Kegiatan demonstrasi ini dilakukan bersama dengan perkumpulan PKK Desa Kupang di Balai Desa Kupang pada Rabu (25/1) pukul 13.00. Kegiatan demonstrasi dihadiri oleh Ibu-Ibu PKK, kepala desa, dan mahasiswa KKN Tim I Undip Tahun 2022/2023 di Desa Kupang.
Salah seorang anggota KKN tim I Universitas Diponegoro, M. Rizky Adhyaksa Mulyana menjelaskan, brosur tentang cara pembuatan lilin aromaterapi dibagikan terlebih dahulu ke ibu-ibu PKK sebelum demonstrasi dimulai.
“Proses pembuatan lilin aromaterapi berbahan dasar minyak jelantah ini tergolong mudah karena tidak memerlukan metode khusus dalam pembuatannya,” kata dia.
Prosesnya, minyak jelantah yang sudah dipanaskan, dicampurkan dengan asam stearat dan parafin, kemudian diaduk hingga larut semua.
“Essence oil dan crayon ditambahkan ke dalam minyak untuk memberikan aroma dan warna pada lilin nantinya,” lanjut Rizky.
Minyak kemudian dituangkan ke gelas kecil yang sudah diberi sumbu dan ditunggu hingga kering.
Ibu-ibu sangat antusias dalam mengikuti kegiatan demonstrasi ini. Pada bagian akhir demonstrasi, dipaparkan juga nilai jual yang dimiliki oleh lilin aromaterapi dari minyak jelantah yang sudah dibuat.
Setelah selesai, beberapa lilin aromaterapi yang sudah dibuat disumbangkan ke PKK Desa Kupang untuk selanjutnya dilelang dan dana hasil lelang akan digunakan untuk kegiatan PKK yang akan datang.
Kegiatan demonstrasi pembuatan lilin berbahan dasar minyak jelantah ini dilaksanakan dengan harapan peserta yang hadir dapat mengolah sendiri limbah minyak jelantahnya untuk dibuat produk yang bermanfaat dan mengurangi pencemaran lingkungan.
Pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi juga dapat membantu perekonomian warga, karena lilin aromaterapi memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Sehingga diharapkan peserta mampu memanfaatkan peluang bisnis lilin dengan baik. (*/mg4)