Kahoot! Sebagai Media Pembelajaran IPS di SMP Negeri 3 Belik

Oleh: Widodo Supriyanto, S.Pd
Guru IPS SMP N 3 Belik, Kab. Pemalang

PENDIDIKAN di Indonesia mengalami masalah yang sangat kompleks, terutama dalam sinergi komponen pengajaran. Guru sering terjebak terhadap gaya konvensional dengan metode pembelajaran yang berorientasi pada model ceramah yang hanya dipadukan dengan buku teks. Kondisi ini sering terlihat di SMP Negeri 3 Belik.

Proses pembelajaran yang kondusif, menyenangkan dan tidak membosankan bagi peserta didik di dunia pendidikan dibutuhkan. Agar maksud dan tujuan pengajaran yang diharapkan dalam proses pembelajaran mudah dicapai. Menurut Marwiyah, Alaudin, dan Ummah (2018:125), ada beberapa tujuan diadakannya variasi dalam kegiatan pembelajaran, yaitu sebagai berikut. Pertama, meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi ajar yang distandarkan kepadanya. Kedua, memberikan kesempatan untuk mengembangkan bakat peserta didik terhadap berbagai hal baru dalam pembelajaran. Ketiga, merangsang timbulnya perilaku positif peserta didik terhadap pembelajaran. Keempat, memberi kesempatan kepada peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya.

Baca juga:  Penerapan Metode Problem Solving Learning dalam Pembelajaran Menulis Teks Diskusi

Sebagai guru, kita dapat memanfaatkan jaringan internet untuk mencari referensi bahan pelajaran, sebagai variasi dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga mampu membuat peserta didik lebih tertarik dalam belajar dan meningkatkan prestasi mereka. Made Wena (2011) menyatakan, keuntungan pembelajaran dengan teknologi dapat menciptakan iklim belajar yang efektif bagi siswa yang lamban dalam pembelajaran. Kemudian merangsang siswa dalam mengerjakan latihan dan dapat menyesuaikan kecepatan kecepatan belajar dapat sesuai dengan kemampuan siswa.

Kahoot! merupakan salah satu media pembelajaran berbasis internet berisikan kuis dan permainan. Kahoot! juga merupakan media pembelajaran yang interaktif. Karena dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Seperti pre-test, post-test, latihan soal, dan pengayaan yang dapat digunakan melalui telepon genggam siswa dan guru. Untuk mengakses Kahoot!, guru dan siswa perlu memiliki akun e-mail.

Media Kahoot! yang berbasis internet memiliki empat fitur. Yaitu permainan, kuis, diskusi, dan survei. Permainan dan kuis dapat dimainkan secara berkelompok maupun individu. Dalam proses menjawab, nantinya akan diwakili gambar dan warna untuk jawaban yang tepat. Menurut Christiani, Adrianto, dan Anggraini (2019:6), Penggunaan Kahoot! sangat membantu pengajar dalam memberikan kreativitas dan inovasi dalam menggunakan media pembelajaran. Selain itu dapat memperkenalkan peserta didik dalam menggunakan teknologi secara baik dan benar. Pengajar dapat membuat peserta didik nyaman dan termotivasi untuk mengerjakan dengan baik.

Baca juga:  Penerapan Metode Problem Solving Learning dalam Pembelajaran Menulis Teks Diskusi

Penggunaa Kahoot! dalam kegiatan belajar mata pelajaran IPS tentunya diperlukan untuk mengembangkan pembelajaran di SMP Negeri 3 Belik. Sebab, selama ini penggunaan media buku dalam pembelajaran kurang efektif. Sehingga berpengaruh pada daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Dalam Kahoot! terdapat berbagai jenis permainan dan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Dengan adanya hal tersebut tentunya dapat mengasah kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran, serta peserta didik akan terpancing untuk terus meningkatkan kemampuannya.

Disetiap pertemuannya, siswa dapat saling bersaing antar teman untuk mendapat skor tertinggi. Selain itu peserta didik juga tidak akan cepat bosan karena Kahoot! sangat menyenangkan, seperti bermain gim yang biasa mereka mainkan. Mereka dapat merasakan bermain sambil belajar. Sehingga pembelajaran IPS di SMP Negeri 3 Belik lebih menyenangkan dan meteri pelajaran dapat diingat dan dikuasai dengan baik.

Baca juga:  Penerapan Metode Problem Solving Learning dalam Pembelajaran Menulis Teks Diskusi

Penggunaan Kahoot! juga akan meningkatkan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS. Karena disetiap pertemuannya siswa dituntut untuk berdiskusi dengan menyampaikan pendapatnya. Hal lain yang dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa adalah adanya sistem penghargaan. Tentu saja dengan adanya sistem penghargaan membuat peserta didik menjadi lebih bersemangat dalam belajar IPS. (*)