Oleh: Mastain, S.Pd
Guru PPKn SMP N 3 Petarukan
PERATURAN Daerah Kabupaten Pemalang No. 9 Tahun 1996 menyatakan bahwa hari jadi Kabupaten Pemalang ditetapkan pada tanggal 24 Januari 1575 M. Jadi, tahun ini berusia 448 tahun. Dalam perayaannya, ribuan warga melakukan aksi turun ke jalan dan menggelar prosesi bendera serta seni budaya.
Pemerintahan Pemalang menyambut baik rangkaian kegiatan penting seperti festival seni budaya, sidang paripurna khusus DPRD, dan Doa Pemalang. Dari rangkaian agenda tersebut, festival seni budaya merupakan salah satu kegiatan yang melambangkan berdirinya Kabupaten Pemalang. Kegiatan itu merupakan bagian dari upaya agar masyarakat tidak melupakan sejarah.
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) merupakan pendidikan yang berkaitan dengan norma atau nilai kehidupan sosial. Oleh karena itu, harus diajarkan dan dihubungkan kepada siswa melalui kegiatan pembelajaran. Dalam mata pelajaran PPKn, pembelajaran terjadi tidak hanya pada tataran kognitif (pengetahuan). Tetapi berpengaruh pada tataran internalisasi dan praktik nyata dalam kehidupan sosial sehari-hari. Guru bertanggung jawab untuk memahami pentingnya mengajarkan pengetahuan tentang kewarganegaraan kepada siswa dengan cara yang benar. Oleh karena itu, pembelajaran PPKn diharapkan mampu membentuk karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pendidikan PPKn sangat perlu diberikan kepada siswa untuk mencegah terjadinya perilaku negatif akibat perubahan sosial dalam masyarakat. Seperti tidak adanya rasa memiliki tanah tempat kelahirannya. Sebagai guru PPKn, penulis harus mampu menumbuhkan karakter nasionalisme pada anak didiknya. Karena nasionalisme merupakan bentuk kecintaan dan penghormatan terhadap bangsa dan negara.
Sebagi pendidik, guru hendaknya bisa memberdayakan generasi muda untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya. Lalu menjunjung tinggi keutuhan persatuan bangsa, dan memperkokoh harkat dan martabat bangsa di hadapan dunia. Salah satu karakter dari nasionalisme adalah rasa memiliki terhadap sesuatu. Dengan kata lain diharapkan siswa merasa menjadi bagian dari suatu bangsa yang dapat memperkokoh persatuan bangsa atau negara.
Guru menjadi peran nyata dan berpartisipasi dalam pendidikan moral perilaku etis siswa. Cara yang penulis gunakan sebagai pengajar PPKn untuk membentuk watak dan sikap siswa yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila adalah dengan mengarahkan mereka untuk mengikuti upacara bendera. Kemudian giat belajar, mengembangkan bakat dan minat, tidak berkelahi, serta mengikuti tata tertib sekolah. Perilaku tersebut merupakan sebagian kecil perilaku yang dapat menumbuhkan karakter nasionalisme yang dapat diajarkan di lingkungan sekolah.
Berkaitan dengan HUT Ke-448 Kabupaten Pemalang, terdapat karakter nasionalisme yang dapat menjadi contoh untuk menumbuhkan karakter nasionalisme. Seperti mempresentasikan budaya sebagai dasar kearifan lokal yang luhur yang mampu menjaga warisan budaya bangsa, salah satunya melalui Festival Budaya HUT ke-448 Kabupaten. Festival budaya merupakan kegiatan yang mengangkat tradisi sebagai bagian dari budaya Kabupaten Pemalang. Kegiatan tersebut menanamkan karakter nasionalisme pada masyarakat serta menanamkan nilai-nilai budaya daerah sebagai dasar kearifan lokal yang luhur. Supaya tidak kehilangan jati diri dalam menjadi bagian dari generasi penerus.
Setiap rangkaian kegiatan atau penyelenggaraan pesta hari jadi suatu daerah sarat dengan istilah, makna, serta nilai-nilai karakter yang dapat mendidik bagi siswa. Selain nilai karakter nasionalisme yang telah diuraikan di atas, dalam perayaan HUT ke-448 Kabupaten Pemalang terdapat nilai karakter lain yang dapat diajarkan pada siswa. Seperti nilai karakter kepemimpinan, kerja sama, kekompakan, kekuatan fisik, mentalitas, serta patriotisme (kepahlawanan). Pendidikan PPKn diharapkan dapat membekali siswa agar menjadi manusia berkarakter yang sesuai dengan standar nilai-nilai pancasila dan UUD 1945. (*)