KENDAL, Joglo Jateng – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) ke-15 posko 14, Universitas Islam Negeri Walisongo (UIN) Semarang sukses menggelar pelatihan pembuatan puding jagung, pada Rabu (8/2).
Mahasiswa KKN UIN Walisongo mengajak anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Margosari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal untuk membuat puding jagung menjadi menu kreatif kedua pasca pelatihan nugget sehat yang sukses diadakan pada Minggu (29/2) lalu.
Berbeda dengan menu sehat sebelumnya yang memadukan sayur-sayuran ke dalam nugget, pelatihan kali ini memanfaatkan salah satu potensi alam Desa Margosari, yakni Jagung menjadi Pudding. Makanan penutup yang tidak asing di telinga masyarakat setempat.
Pelatihan dimulai dengan serangkaian pembukaan semi formal, di antaranya menyanyikan mars PKK, sambutan dari Kepala Desa, Mahmudah dan sambutan dari Mahasiswa KKN, Rizky Amalia, kemudian penutup.
Dalam sambutannya mewakili patner KKN, Rizky Amalia mengungkapkan rasa syukur karena telah diberikan kesempatan untuk mengeksplor ide-ide kreatif lewat pelatihan ini.
“Terima kasih kami sudah diberikan ruang untuk bergabung di sini, dan maaf apabila yang kami berikan tidak seberapa,” ucap Mahasiswa asal Jepara dalam sambutan pembukaan di Balai Desa Margosari.
Pelatihan membuat puding jagung dipandu oleh tim kewirausahaan KKN posko 14 UIN Walisongo. Di antaranya Fikri, Muna, Mufti, dan Novita.
Novita mengungkapkan, pelatihan ini berjalan dengan lancar dan disambut antusias oleh Ibu-Ibu PKK Desa Margosari.
“Alhamdulillah ibu-ibu aktif bertanya selama pelatihan, lebih meriah dibanding nugget kemarin. Dan bahan-bahan pun sudah prepare tinggal mencampur-campurin aja, serta kompor disiapin balai desanya. Jadi pembuatan puding 20 menitan cukup sih,” jelas mahasiswa asal Gresik ini.
Pelatihan ini dimulai pukul 9.00. Novita beserta timnya sudah menghaluskan berbagai bahan olahan puding jagung. Sehingga praktes pelatihan tidak memakan banyak waktu.
“Keliatan cepet soalnya nggak perlu blender dulu. Udah prepare dengan menghaluskan bahan-bahan. Di sana tinggal nyampur-nyampur aja,” terang Novita.
Sebelumnya, bahan-bahan untuk membuat puding telah dipersiapkan di dalam kotak bekal makanan, berisi jagung yang telah diblender halus. Selain itu, bahan bumbu meliputi, santan kara saset, tepung maizena, gula pasir, dan agar-agar bubuk saset.
Bahan yang telah dipersiapkan tersebut mempermudah proses pelatihan. Novita dan tim pun tinggal memperagakan dan menjelaskan teknis pembuatan puding jagung tak sampai satu jam selesai.
Di sisi lain, mahasiswa dari jurusan Studi Agama-agama, Muna, menyampaikan alasan memadukkan Jagung ke dalam menu puding pada pelatihan kali ini.
Menurutnya, pengembangan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat dimulai dengan melihat mayoritas mata pencaharian Desa Margosari, yakni petani atau pekebun.
Hal tersebut terlihat dari jajaran sawah dan ladang jagung yang terhampar sepanjang jalan desa.
“Jagung selain memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan, juga sebagai bentuk memanfaatkan potensi ladang Jagung yang ada di Desa Margosari,” ungkap mahasiswa asal Kendal ini.
Tim KKN berhasil membuat sekitar 40 buah pudding jagung di dalam cup mini berukuran 65 ml.
Salah satu Ibu PKK, Umrah, mengaku terkesan dengan ide kreatif puding jagung yang diberikan mahasiswa KKN. Menurutnya, pembuatan puding ini tergolong mudah dipraktekkan.
“Sangat mudah ya cara membuatnya dan rasanya enak. Kami baru tahu lho kalau jagung bisa dibuat seperti ini. Terima kasih ya adek-adek telah memberikan pengetahuan baru dari kami,” ucapnya.
Terakhir, Umrah mengharapkan, selepas pelatihan ini warga desa dapat lebih peka akan kekayaan alam Desa Margosari.
“Semoga dengan ini kami lebih bisa mengolah potensi-potensi yang ada di desa ini,” pungkasnya. (*/mg4)