Oleh: Abdul Azis, S.Pd`
Guru Matematika SMP Negeri 3 Belik, Kab. Pemalang
PEMBELAJARAN matematika sebenarnya merupakan pembelajaran yang mengasikkan. Karena berhubungan dengan angka atau bilangan yang sering digunakan dalam keseharian. Banyak persoalan dalam keseharian yang berhubungan atau dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep matematika.
Sistem umum Persamaan Linier Satu Variabel biasanya menggunakan operasi ax + b = c, a ≠ 0 ; x disebut variabel atau peubah. Seluruh suku disebelah kiri tanda (=) disebut ruas kiri. Sedangkan seluruh suku disebelah kanan tanda (=) disebut ruas kanan. Mengutip dari buku Rumus Pintar Matematika SMP dengan penulis Sandi Fahamsyah, S.Si., persamaan linier satu variabel mempunyai bentuk umum yaitu ax + b = c.
Untuk menyelesaikan persamaan linier satu variabel, kita bisa menggunakan beberapa cara. Di antaranya, melakukan substitusi variabel menggunakan suatu bilangan. Suatu persamaan bisa diselesaikan dengan mengganti atau mensubstitusi variabelnya pada suatu bilangan. Sehingga persamaan tersebut bisa menjadi benar. Melakukan penambahan atau pengurangan kedua ruas dengan bilangan yang sama. Suatu persamaan bisa diselesaikan menggunakan cara menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama. Melakukan pengalian atau pembagian kedua ruas dengan bilangan yang sama. Sebuah persamaan bisa diselesaikan dengan cara mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama.
Penyelesaian soal cerita Persamaan Linier Satu Variabel diawali dengan membuat model matematika berdasarkan soal cerita tersebut. Kemudian, kita selesaikan berdasarkan persamaan linier satu variabel. Contohnnya pada soal berikut. Setiap hari Fitri menyisihkan uang jajannya untuk ditabung di rumah. Setelah 11 hari, uang Fitri menjadi Rp 154.000. Berapa rupiahkah Fitri menyisihkan uangnya setiap hari?.
Penyelesaiannya dilakukan dengan membuat model matematika terlebih dahulu. Misalkan setiap hari Fitri menyisihkan uangnya sebesar y rupiah, model matematikanya adalah 11 x y = 154.000. Artinya, setiap hari ia menyisihkan uang sebesar y selama 11 hari dengan total tabungannya Rp 154.000. Sehingga bentuk persamaan linier satu variabelnya adalah 11 x y = 154.000. untuk menentukan nilai y, maka kedua ruas dibagi 11, menghasilkan nilai y = 14.000. Jadi Fitri menyisihkan uangnya setiap hari sebesar Rp 14.000.
Model pembelajaran kontektual (contextual teaching and learning/CTL) merupakan suatu konsepsi yang membantu guru dalam proses pembelajaran dengan mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata. Yakni hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, masyarakat, warga negara, dan tenaga kerja.
Menurut Elaine B. Johnson (Riwayat, 2008), CTL merupakan sebuah sitem yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna dengan menghubungkan muatan akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa. Siswa dapat belajar dengan baik jika dihadapkan dengan masalah aktual. Sehingga dapat menemukan kebutuhan real dan minatnya.
CTL didesain dengan melibatkan siswa untuk mengalami dan menerapkan apa yang diajarkan dengan mengacu pada masalah-masalah dunia nyata. Hal ini memungkinkan siswa mengkaitkan, memperluas, dan menerapkan pengetahuan dan ketrampilan akademik mereka dalam memecahkan masalah-masalah dunia nyata dengan stimulasi.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran kontektual (CTL) adalah pembelajaran yang memiliki hubungan yang erat dengan pengalaman yang sesungguhnya. Hal ini merupakan suatu proses kompleks dan banyak fase yang berlangsung jauh melampaui drill oriented dan metodologi stimulus-repons. Dengan pembelajaran kontektual, peserta didik atau siswa bisa memahami konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga memberi pemahaman yang luas dan menyenangkan dalam materi persamaan liner satu variabel. (*)