Pecahan dan Urutannya melalui Pendekatan Inquiry dan Discovery

Oleh: Rokhanah, S.Pd.SD.
Guru SDN 03 Pesantren, Kec. Ulujami, Kab. Pemalang

MATEMATIKA merupakan pelajaran yang cukup mendasar hampir di setiap jenjang pendidikan. Menurut Hudoyono (dalam Amin Suyitno, 2007:34), tujuan pendidikan matematika di sekolah adalah untuk mengembangkan dan menemukan matematika yang baru dengan modal yang telah dimiliki. Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis-kritis, dapat membuat analisis dan sintesis, serta memperoleh kegunaan matematika baik dalam perhitungan maupun keperluan lain.

Matematika adalah salah satu muatan pelajaran yang memiliki peluang besar untuk dapat mengembangkan potensi kemampuan berpikir peserta didik (Teledahl, 2017). Sayangnya, pelajaran matematika seringkali dianggap membosankan oleh peserta didik. Sehingga mereka merasa tidak minat untuk belajar matematika (Leonard & Supardi, 2010). Guru sangat berperan untuk menghadapi situasi ini. Guru berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran yang akan digunakan harus membuat siswa dapat belajar dengan efektif dan menguasai bahan pelajaran.

Keahlian guru dalam memilih dan menerapkan suatu strategi dan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran akan sangat menentukan keberhasilan mencapai tujuan. Salah satu tugas pendidik adalah memilih strategi pembelajaran untuk membantu siswa mencapai kompetensi yang diinginkan. Banyak model dan strategi yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Namun tidak semua strategi tersebut cocok untuk mengajarkan seluruh materi pelajaran dan untuk semua siswa. Strategi harus dipilih dengan cermat agar dapat digunakan secara optimal dalam kegiatan pembelajaran.

Guru kelas III SD Negeri 03 Pesantren, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang menerapkan pendekatan inquiry dan discovery dalam pembelajaran matematika Arti Pecahan dan Urutannya. Pendekatan ini merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang sampai sekarang masih tetap dianggap sebagai pendekatan yang cukup efektif. Inquiry berarti pertanyaan, pemeriksaan, atau penyelidikan (Hudoyono:135).

Inquiry merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Pendekatan inquiry merupakan pendekatan pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa. Sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah (Hudoyono, 1998).

Langkah-langkah pembelajaran inquiry dan discovery adalah sebagai berikut. Pertama, pengajuan permasalahan. Kedua, pengajuan pertanyaan atau hipotesis. Ketiga,  pengumpulan data. Keempat, penarikan kesimpulan. Kelima, penarikan generalisasi. Keenam, umpan balik, yang ditujukan untuk melihat respon peserta didik terhadap keseluruhan bahan belajar yang telah dipelajari. Ketujuh, penilaian. Kegiatan penilaian dilakukan oleh sumber belajar baik secara lisan maupun tertulis dan/atau penampilan.

Dengan diterapkan pendekatan inquiry dan discovery beberapa manfaat yang diperoleh yaitu dapat menumbuhkan situasi keakraban peserta didik. Karena diberikan kesempatan untuk berkomunikasi dalam memecahkan suatu permasalahan. Kemudian membiasakan berpikir sistematis dan analitis dalam mengajukan hipotesis dan pemecahan masalah. Lalu membiasakan siswa berpikir objektif dan empirik, didasarkan atas pengalaman atau data yang diperoleh. Selanjutnya dapat menumbuhkan suasana demokratis dalam pembelajaran, serta dapat menambah wawasan bagi siswa. Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. (*)