Kegiatan Praktikum sebagai Salah Satu Sarana Bernalar Kritis Siswa

Oleh: Lia Fitriyanti, S.Si
Guru IPA SMP N 4 Petarukan, Kab. Pemalang

PENDIDIKAN merupakan sarana untuk menciptakan manusia yang memiliki daya kreativitas, keterampilan, dan pengembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan perubahan zaman. Kegiatan belajar mengajar dalam pendidikan adalah suatu proses dalam mencapai tujuan pengajaran.

Metode pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau suatu pada yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran yang akan digunakan. Termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

Mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam sekitar secara sistematis. Sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Salah satu metode pembelajaran dalam mata pelajaran IPA adalah dengan melakukan praktikum. Metode praktikum dapat dilakukan kepada siswa setelah guru memberikan arahan, aba-aba, dan petunjuk untuk melaksanakannya.

Dalam melaksanakan metode laboratorium, guru memperkenalkan beberapa bentuk realita ke dalam pelajaran, misalnya pertunjukan. Kemudian merencanakan secara teliti serangkaian pengajaran langsung yang sama dengan manual laboratorium bagi kegiatan-kegiatan peserta didik. Yakni guna memecahkan masalah dibawah bimbingan guru. Laboratorium merupakan suatu tempat untuk melakukan percobaan dan penyelidikan dilakukan.

Praktikum adalah kegiatan belajar mengajar dengan cara tatap muka yang menekankan pada aspek psikomotorik (ketrampilan), kognitif (pengetahuan), dan afektif (sikap). Dengan menggunakan peralatan di laboratorium atau kebun, percobaan atau lapangan yang terjadwal (Timb, 2011).

Untuk memudahkan praktikan dalam bekerja sewaktu praktikum, maka disusunlah lembar kerja (LK), sehingga preparat yang diamati praktikan dapat didokumentasikan. Praktikum mempunyai tiga tujuan. Yaitu ketrampilan kognitif, ketrampilan afektif dan ketrampilan psikomotorik.

Pembelajaran yang memberikan kesempatan peserta didik untuk belajar menemukan, bukan sekedar belajar menerima. Selain itu dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan menumbuhkan sikap dan menanamkan konsep (Wiyanto, 2008:2). Berfikir kritis penting, karena memungkinkan seseorang untuk menganalisis, menilai, menjelaskan, dan menstrukturisasi pemikirannya. Sehingga dapat memperkecil resiko untuk mengadopsi keyakinan yang salah, maupun berfikir dan bertindak menggunakan keyakinan yang salah tersebut (Surya, 2011:143).

Kegiatan praktikum adalah salah satu cara mengajar di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal. Kemudian mengamati prosesnya, menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi guru. Dengan metode ini, siswa melakukan kegiatan menganalisis, memberikan argumen, mengevaluasi dan membuat kesimpulan sehingga berdampak pada keterampilan berfikir kritis siswa yang meningkat.

Metode praktikum merupakan salah satu metode belajar mengajar yang memberikan kesempatan setiap siswa untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri. Lalu mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan, atau suatu proses. Keaktifan para siswa dalam kegiatan praktikum yaitu dengan saling bekerjasama akan membantu dalam menuju konsep yang lebih rinci dalam memahami materi pelajaran. Dengan demikian, diharapkan metode praktikum dapat mempengaruhi keterampilan berfikir kritis siswa.

Pembelajaran di kelas dengan berbagai macam metode bisa saja diterapkan agar materi bisa diserap baik oleh siswa. Salah satu cara agar materi yang dapat tersampaikan dengan baik kepada siswa adalah dengan melakukan kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum yang dilakukan dalam pembelajaran di kelas diharapkan dapat meningkatkan berfikir kritis pada siswa, sehingga siswa lebih cepat tanggap dan respon terhadap materi yang diajarkan di sekolah. Kegiatan praktikum juga memberi dampak positif bagi kerja sama siswa dalam menyelesaikan permasalahan dalam kelompoknya. Sehingga nantinya ilmu yang siswa pelajari di sekolah akan membekas lebih lama dalam memorinya. (*)