Oleh: Fitri Mei Ambarwati
BAKAT dan minat tidaklah asing didengar dalam keseharian, terutama dalam dunia pendidikan. Bakat dan minat kerap kali dimaknai sama. Padahal memiliki arti yang cukup berbeda. Bakat merupakan sesuatu yang dimiliki seseorang sejak lahir. Jadi bisa dikatakan bakat adalah potensi bawaan seseorang. Dengan adanya bakat, seseorang dapat lebih cepat belajar sesuatu dibandingkan orang lain. Adapun contoh bakat adalah bakat menulis, menari, menyanyi, melukis, dan lain sebagainya.
Minat adalah dorongan yang kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu yang menjadi keinginannya. Minat merupakan faktor yang dapat mengarahkan bakat. Keberadaannya merupakan faktor utama dalam pengembangan bakat. Kata minat lebih menggambarkan motivasi yang mempengaruhi perhatian, berpikir, dan berprestasi.
Setiap siswa memiliki bakat sendiri yang tidak bisa terlihat seketika, dan minat yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, seorang guru perlu kenal dan paham akan bakat dan minat yang dimiliki siswa, agar mereka dapat berkembang dengan baik dan terarah.
Bagi seorang guru, kata bakat dan minat bukanlah hal yang patut untuk digampangkan. Bakat lebih mudah untuk dipahami ketika taraf usia anak masih kecil. Peran guru memberikan pengarahan dan mengembangkannya sesuai dengan bakat yang dimiliki. Jika bakat siswa terasah dengan baik, maka tidak akan sulit bagi siswa untuk meraih prestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Kemudian bisa memepengaruhi kesuksesannya di masa yang akan datang.
Lalu bagaimana supaya guru bisa melirik bakat yang ada pada siswanya? Pertama, melakukan observasi. Dalam proses pembelajaran, guru bisa mengamati secara langung bakat yang ada pada setiap peserta didik. Observasi yang dilakukan pun tentunya tidak hanya sekali saja, namun butuh beberapa observasi. Kemudian tarik benang merah dalam pengamatan tersebut. Untuk melihat bakat akademis, bisa dilakukan dengan melihat rapor.
Kedua, kolaborasi bersama orang tua. Dengan mengenali bakat anak sedini mungkin, orang tua tentunya akan terasa terbantu. Karena orang tua dapat langsung mengarahkan dan membimbing agar bakat tersebut bisa berkembang. Guru bisa berkolaborasi dengan orang tua, berdiskusi untuk memahami, dan menentukan langkah selanjutnya dalam pengembangan bakat
Ketiga, melakukan tes bakat. Tes bakat dapat dilakukan karena memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana siswa dapat mampu mengerjakan mata pelajaran, keterampilan, atau cara berpikir tertentu. Manfaat yang akan diperoleh guru dalam mengidentifikasi minat bakat siswa dalam proses pembelajaran yaitu guru bisa mengetahui seperti apa minat dan bakat siswa. Dari situ guru mampu mengembangkan potensi mereka menjadi lebih aktif, kreatif. Sedangkan siswa dapat berpikir lebih ilmiah dan karakternya semakin terbentuk.
Diharapkan jika seorang siswa tahu minatnya, tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Belajar mengajar lebih menyenangkan bagi siswa, Karena merasa bisa berkespresi dengan kemampuanya. Selamat melirik bakat siswa. Salam Pendidikan. (*)