Oleh: Sri Mulyati, S.Pd.
Guru Penjasorkes SDN 01 Purwoharjo, Kec. Comal, Kab. Pemalang
PENDIDIKAN jasmani merupakan proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik. Kemudian mengajarkan pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Pembelajaran pendidikan jasmani dikemas untuk pengembangan fisik melalui kegiatan yang menyenangkan dan nyaman bagi siswa. Dengan kegiatan yang menyenangkan, kreativitas siswa dapat meningkat.
Rasa aman secara psikologis merupakan suatu persyaratan untuk dapat membuat siswa mau dan mampu mengekspresikan dirinya secara optimal. Salah satu tujuan dari pendidikan jasmani adalah mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani. Melalui kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani, siswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya, seperti kreativitas gerak. Melalui kegiatan senam irama, siswa akan terlibat langsung dalam aktivitas fisik, irama, dan gerak yang dilakukan secara sistematis, terarah, dan terencana.
Kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode. Ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif, estetis, fleksibel, integrasi, suksesi, diskontinuitas, dan diferensiasi yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah. Sedangkan gerakan manusia merupakan suatu perubahan posisi dalam suatu ruang yang melibatkan sebagian atau seluruh bagian tubuh.
Gerak merupakan sesuatu yang ditampilkan oleh manusia secara nyata dan dapat diamati. Karakteristik gerak anak adalah menirukan dan manipulasi. Dapat disimpulkan bahwa anak akan meniru apa yang dilihat. Kemudian dengan kreativitasnya membentuk gerakan baru. Untuk itu, dalam meningkatkan kreativitas gerak, perlu adanya media yaitu video.
Menurut Azhar Arsyad (2011:3) serta Hamidjojo dan Latuheru (Azhar Arsyad, 2011:4), media sebagai bentuk perantara digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat. Sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai pada penerima yang dituju. Azhar Arsyad (2011:49) menyatakan bahwa video merupakan gambar-gambar dalam frame, dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis. Sehingga pada layar terlihat gambar hidup. Kesimpulannya, video merupakan salah satu jenis media audio-visual yang dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai.
Guru penjasorkes merancang langkah-langkah kegiatan senam sederhana menggunakan musik remik melalui video, yakni sebagai berikut. Pertama, guru melakukan gerakan melangkah di tempat dengan hitungan 8 sambil mengikuti senam irama. Kedua, guru melakukan gerakan melangkah ke depan 4 langkah dan mundur 4 langkah mengikuti alunan senam irama. Ketiga, guru melakukan gerakan ke belakang 4 langkah dan kembali ke depan 4 langkah.
Keempat, guru melakukan gerakan melangkah ke samping kanan 4 langkah dan kembali ke tempat semula 4 langkah. Kelima, guru melakukan gerakan melangkah ke kiri 4 langkah dan kembali ke tempat semula 4 langkah. Keenam, guru menambah gerakan yang sederhana sesuai video yang sudah dipersiapkan. Ketujuh, siswa mengikuti gerakan senam irama sesuai video yang dilihat.
Kedelapan, guru memberikan tugas kepada siswa secara berkelompok untuk membuat video senam irama dan ditampilkan pada pertemuan selanjutnya. Kesembilan, siswa membuat video senam irama, kemudian ditampilkan secara berkelompok. Setelah dari masing-masing kelompok tampil, terlihat adanya perbedaan dari masing-masing kelompok. Hal itu menunjukkan kreativitas siswa muncul. Keceriaan dan kekompakkan ada pada setiap kelompok. Irama dan gerak yang dibuat dalam vidio terlihat pas dan indah. (*)