Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio

Oleh: Ba’doriyatun, S.Pd
Guru SDN 02 Tasikrejo, Kec. Ulujami, Kab. Pemalang

TUJUAN umum dari pendidikan kewarganegaraan (PKn) pada dasarnya adalah bagaimana menjadikan warga negara yang baik serta mampu mendukung bangsa dan negara. Mengutip pendapat Lipset (Sobirin Malian dan Suparman Marzuki, 2003:vii), mata pelajaran PKn merupakan pelajaran yang menitikberatkan pembentukan karakter dan kesadaran pribadi pada setiap warga negeranya. Agar mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan adanya strategi yang tepat dalam mencapai tujuan belajar yang diharapkan (Anita Lie, 1997: 2- 3).

Menurut Usman (1989:21-33) dalam
bukunya Menjadi Guru Profesional, setidaknya ada yang menentukan keberhasilan belajar siswa. Yaitu melibatkan siswa aktif, menarik minat dan perhatian siswa, membangkitkan motivasi siswa, prinsip individualitas, serta peragaan dalam pengajaran. Profesionalisme seorang guru sangatlah dibutuhkan guna terciptanya suasana proses pembelajaran yang efektif dan efisien dalam pengembangan siswa yang memiliki kemapuan beragam.

Pemilihan berbagai metode, media, maupun model pembelajaran yang banyak jenisnya tentu harus dipertimbangkan sebelum digunakan. Misalnya dengan memperhatikan beberapa aspek seperti materi yang akan disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu yang tersedia. serta hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran.

Salah satu tantangan mendasar dalam pelajaran PKn dewasa ini adalah mencari model pembelajaran inovatif yang memungkinkan bagi peningkatan mutu pendidikan. Model pembelajaran yang mampu menampung tujuan mata pelajaran PKn dan kemudian untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata yaitu model pembelajaran berbasis portofolio (MPBP). Seperti yang di ungkapkan Boediono (dalam Budimansyah, 2002:3), model pembelajaran berbasis portofolio merupakan satu bentuk dari praktik belajar kewarganegaraan. Yaitu suatu bentuk inovasi dalam pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik-empirik. Guru dapat menggunakan portofolio sebagai model pembelajaran.

Portofolio dapat melengkapi model pembelajaran konvensional yang selama ini digunakan oleh banyak guru (Ulum, 2018). Salah satu keuntungan menggunakan portofolio dalam pembelajaran yaitu siswa dapat menggambarkan pembelajaran mereka sendiri dan cara-cara memperbaikinya (Fauzia, 2018).

Guru menerpakan langkah-langkah MPBP. Langkah ini meliputi pembentukan kelompok kecil dan pemberian PR. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa ditanya oleh guru, apakah globalisasi memberikan pengaruh terhadap kehidupan manusia?. Merujuk dari jawaban siswa, guru kemudian menjelaskan bahwa globalisasi memberikan pengaruh positif dan negatif dalam kehidupan manusia. Guru menjelaskan bahwa nanti siswa lah yang akan mencari bidang-bidang dalam kehidupan manusia yang terpengaruh oleh globalisasi.

Pembelajaran dilanjutkan dengan pembentukan kelompok. Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok beranggotakan empat hingg lima siswa. Pembentukan kelompok ditentukan oleh guru berdasarkan tempat tinggal dan prestasi siswa. Tugas masing-masing kelompok dalah mencari bidang-bidang kehidupan manusia yang terpengaruh globalisasi. Siswa diminta memilih media cetak yang akan dipilih sebagai sumber belajar dalam menyelesaikan tugas kelompok. Media cetak yang ditawarkan guru adalah surat harian, majalah, dan buletin.

Berikutnya siswa mengeluarkan pendapatnya mengenai media cetak yang akan digunakan, dan media cetak yang terpilih yaitu surat harian. Pada akhir pembelajaran guru memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa untuk dikerjakan di rumah. Masing-masing kelompok mendapat PR mencari bidang-bidang kehidupan manusia yang terpengaruh oleh globalisasi. Guru tidak lupa untuk menanamkan sikap untuk bisa bekerjasama dengan teman.

Penggunaan MPBP dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Melalui MPBP, proses pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan prinsip belajar siswa aktif, kelompok belajar kooperatif. Kemudian pembelajaran partisipatorik, reactive teaching, serta dilaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan landasan pemikiran MPBP. Yaitu empat pilar pendidikan (learning to do, learning to know, learnig to be, dan learning to live together), pandangan konstruktif, dan democratic teaching. (*)