Kendal  

Cegah Kenakalan Remaja, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Lakukan Sosialisasi di SMP Islam Al-Miftah

FOTO BERSAMA: Mahasiswa KKN MIT ke-15 posko 13 UIN Walisongo SMP Islam Al-Miftah di Desa Donosari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Sabtu (11/2). (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

KENDAL, Joglo Jateng – Mahasiswa KKN MIT Ke-15 Posko 13 UIN Walisongo menginisiasi sosialisasi pencegahan dan penanggulangan kenakalan remaja pada Sabtu (11/2).

Sosialisasi berlangsung tertib di SMP Islam Al-Miftah Desa Donosari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mengurangi kenakalan remaja yang semakin marak terjadi, seperti tawuran antar pelajar.

Selamat Idulfitri 2024

Sosialisasi fokus pada mengenalkan pengertian, bentuk, dan cara penanggulangan kenakalan remaja.

Deddy Setiaji, selaku Babinsa Koramil 02/ Patebon sekaligus narasumber menyampaikan bahwa pengenalan tentang kenakalan remaja perlu dilakukan kepada individu yang berada di masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa.

“Pada umumnya, kenakalan remaja ditandai oleh dua karakteristik, yaitu adanya keinginan untuk melawan dan adanya sikap acuh atau cuek. Kematangan emosi pada usia remaja yang masih labil sehingga gagal dalam mengembangkan kontrol diri merupakan salah satu faktor terjadinya kenakalan remaja,” papar Deddy.

Ia menjelaskan, salah satu bentuk kenakalan remaja yang marak dijumpai di Indonesia, terutama di kota-kota besar adalah tawuran pelajar. Untuk mengurangi masalah tersebut, perlu adanya sosialisasi terkait kenakalan remaja

Kegiatan sosialisasi ini dipandu langsung oleh Fadilah Miftahul Ilmi selaku Koordinator Desa (kordes) KKN posko 13.

Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mengenalkan buruknya kenakalan remaja di tengah masyarakat. Untuk itu, sebagai generasi muda penerus bangsa harus pintar dalam memilih pergaulan.

“Anak-anak muda sekarang adalah pemegang tongkat estafet kemajuan bangsa Indonesia ini. Untuk itu, kita harus mempersiapkan mereka agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif terutama kenakalan remaja seperti tawuran, mabuk-mabukkan, dan lain sebagainya,” tutur Fadhil.

Ia berharap, para siswa di SMP Islam Al-Miftah tidak mudah terpengaruh dengan pergaulan bebas dunia luar.

“Seperti halnya ikan di laut, walaupun hidup di air asin namun rasa dagingnya tidak terpengaruh sama sekali,” ujarnya.

Muhammad Syamsul Huda, salah satu guru di SMP Islam Al-Miftah mewakili kepala sekolah mengucapkan terima kasih kepada tim KKN UIN Walisongo atas suksesnya acara ini.

Ia berharap, sosialisasi tentang kenakalan remaja ini dapat menjadi pondasi yang kuat bagi siswa-siswi SMP Islam Al-Miftah.

“Sosialisasi seperti ini sangat diperlukan bagi anak-anak karena mereka sedang berada dimasa peralihan, seperti halnya yang telah disampaikan oleh pak Deddy tadi,” ucap Syamsul. (*/mg4)