Implementasi Metode NHT Terhadap Peningkatan Belajar

Oleh: Nurul Hidayati, S.Ag
Guru PAI SMP N 3 Belik, Kec. Belik, Kab. Pemalang

PERSOALAN paling utama dalam proses belajar mengajar bukan pada bahan pelajaran yang telah menjadi standar buku dari kurikulum pendidikan. Tapi lebih pada cara guru menyajikan materi pelajaran yang membuat peserta didik merasa senang dan tertarik. Sehingga perlu adanya kejelian metode, media, dan kreativitas guru dalam mengajarkan materi.

Sarana prasana yang tidak memadai dan daya serap rendah dalam mengikuti materi Nama–Nama Rasul Allah dan Rasul Ulul Azmi yang terbilang sulit, juga menjadi penyebab siswa kelas VIII Semester 2 SMP N 3 Belik cepat merasa bosan. Dengan demikian, guru pendidikan agama Islam (PAI) menggunakan metode numbered heads together (NHT) agar dapat menghidupkan kembali suasana kelas.

Menurut Ibrahim (2000), model pembelajaran NHT adalah suatu model yang dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak peserta didik dalam memahami materi. Model ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia peserta didik. Model ini memberi penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi. NHT merupakan suatu strategi model pembelajaran kooperatif yang menggunakan angka yang diletakkan diatas kepala. Dengan tujuan untuk memudahkan guru dalam mengeksplor aktiviktas peserta didik dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan didepan kelas. Strategi ini pertama kali dikenalkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992.

Trianto (2012:82) menjelaskan, metode NHT atau penomoran berfikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. NHT merupakan model pembelajaran berkelompok yang setiap anggota kelompoknya bertanggung jawab atas tugas kelompoknya. Sehingga tidak ada pemisahan antara peserta didik yang satu dan peserta didik yang lain dalam satu kelompok untuk saling memberi dan menerima antara satu dengan yang lainnya.

Jumlah Nabi tidak ada yang mengetahui secara pasti, kecuali hanya Allah SWT. Namun yang wajib kita ketahui tercantum dan dikisahkan dalam Al-Qur’an ada 25 Rasul. Dimana 5 di antaranya adalah Rasul Ulul Azmi. Nama-nama 25 Rasul yaitu Nabi Adam, Idris, Nuh, Hud, Saleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishak, Ya’kub. Kemudian Yusuf, Ayyub, Zulkifli, Su’aib, Yunus, Musa, Harun, Ilyas, Ilyasa, Daud, Sulaiman, Zakariya, Yahya, Isa, Muhammad SAW.

Langkah-langkah pembelajaran materi nama-nama Rasul dan Rasul Ulul Azmi dengan metode NHT yaitu sebagai berikut. Pertama, guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan tiga sampai lima orang. Lalu memberi peserta didik nomor yang berbeda-beda dalam satu tim. Kedua, guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang materi yang sedang di pelajari dan diusahakan dapat bervariasi dari yang spesifik hingga bersifat umum.

Ketiga, setiap kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan tiap anggota kelompok mengetahui jawabannya. Keempat, guru mengevaluasi hasil kerja kelompok dengan memanggil salah satu nomor dan peserta didik yang bernomor tersebut melaporkan hasilnya didepan kelas.

Dengan menggunakan metode NHT ini, aktivitas belajar PAI pada peserta didik kelas VIII SMP N 3 Belik mengalami peningkatan. Selain itu peserta didik tidak hanya paham konsep yang diberikan. Tetapi juga memiliki kemampuan untuk bersosilisasi dengan teman satu kelompoknya. Selain itu, siswa juga bisa belajar mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat teman.

Rasa kepedulian pada teman satu kelompok diciptakan agar dapat mengusai konsep tersebut. Peserta didik juga dapat saling berbagi ilmu dan informasi yang menjadikan suasana kelas rileks dan menyenangkan. Selain itu, tidak terdapat peserta didik yang mendominasi dalam suatu kelompok. (*)